Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pengadilan India memerintahkan menggeledah sejumlah pabrik kecil dalam beberapa minggu terakhir untuk menyita sandal Birkenstock yang diduga palsu. Langkah ini dilakukan setelah merek asal Jerman tersebut menggugat pelanggaran merek dagang terhadap beberapa pelaku industri alas kaki lokal, menurut sumber yang mengetahui perkara tersebut.
Kasus yang melibatkan Birkenstock ini muncul di tengah sorotan terhadap beberapa merek sepatu global lainnya di India. Bulan ini, Crocs mendapat persetujuan pengadilan untuk melanjutkan kasus pelanggaran merek dagang yang telah berlangsung sembilan tahun. Sementara itu, Prada dikritik karena menampilkan sandal mirip alas kaki etnik India tanpa memberikan kredit yang layak.
Reuters sebagai pihak pertama yang melaporkan rincian kasus hukum Birkenstock di India. Sandal merek ini telah berevolusi dari simbol counterculture menjadi barang fashion yang digemari, termasuk di India.
Baca Juga: Menteri India: Hanya Dalai Lama yang Berhak Tentukan Penerusnya, Bukan China!
Pada Mei 2025, Birkenstock mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Delhi terhadap empat pedagang sepatu, empat pabrik, dan dua individu tak dikenal. Dalam gugatannya, Birkenstock menyatakan hasil investigasi internal mereka menemukan praktik pemalsuan sandal yang dilakukan di daerah pedesaan di sekitar Agra, kawasan wisata yang terkenal dengan Taj Mahal dan produk tersebut dijual di pasar lokal maupun diekspor ke luar negeri.
Pada 26 Mei, Hakim Saurabh Banerjee mengeluarkan perintah rahasia yang baru dipublikasikan di situs resmi pengadilan minggu lalu. Perintah tersebut menunjuk 10 pengacara lokal sebagai komisioner pengadilan untuk mengunjungi pabrik-pabrik yang dicurigai.
Hakim memberi wewenang kepada para komisioner untuk menyita, mengemas, dan menyegel produk yang melanggar hukum. Perintah tersebut juga menyertakan foto-foto yang diajukan oleh Birkenstock yang memperlihatkan sandal dan kotak sepatu dengan logo perusahaan yang diduga palsu.
Menurut tiga sumber yang mengetahui proses hukum ini, seluruh kunjungan ke lokasi telah selesai dilakukan dan laporan diserahkan secara rahasia kepada hakim. Sidang lanjutan dijadwalkan pada 6 Oktober. Penggeledahan dilakukan di Agra dan ibu kota India, New Delhi. Namun, detail lebih lanjut dari hasil inspeksi tidak diungkapkan.
Birkenstock dan firma hukumnya yang berbasis di Delhi, Lall and Sethi, menolak memberikan komentar dengan alasan perkara masih dalam proses hukum.
Baca Juga: Penjualan Sandal Kolhapuri India Meroket Sepekan Terakhir Dipicu Skandal Prada
Dalam perintahnya, Hakim Banerjee menyatakan produk yang ditunjukkan di pengadilan tampak seperti tiruan murah dari produk Birkenstock. Ia menambahkan publik kemungkinan besar akan tertipu karena perbedaan dengan produk asli hampir tidak terlihat oleh mata telanjang.
Sandal Birkenstock sempat populer di kalangan hippies, pekerja medis, hingga penggemar teknologi, dan kembali mencuri perhatian global setelah aktris Australia Margot Robbie mengenakan sandal Birkenstock berwarna pink di adegan akhir film hit Barbie pada 2023.
Sementara itu, pada Februari lalu, pengadilan Jerman memutuskan bahwa sandal Birkenstock tidak termasuk dalam kategori karya seni, sehingga tidak dilindungi oleh hak cipta, menolak gugatan yang diajukan perusahaan tersebut.
Di India, sandal Birkenstock untuk wanita dijual dengan harga antara US$ 46 hingga US$ 233.