kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Palantir Technologies raih investasi US$ 500 juta dari Sompo Jepang


Jumat, 19 Juni 2020 / 15:55 WIB
Palantir Technologies raih investasi US$ 500 juta dari Sompo Jepang
ILUSTRASI. Logo Palantir Technologies


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Palantir Technologies Inc pada hari Kamis (18/6) lalu mengatakan bahwa perusahaan asuransi Jepang Sompo Holdings Inc telah menginvestasikan US$ 500 juta di perusahaan analis data di Silicon Valley, yang kliennya antara lain dari bank global hingga pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Central Intelligence Agency (CIA).

Investasi besar dari Sompo datang karena Palantir telah memproyeksikan peningkatan permintaan untuk produk-produknya yang membantu perusahaan dan pemerintah mengelola data terkait pandemi Covid-19. Sayangnya, perusahaan menolak untuk berbicara terkait valuasi atau rencananya untuk melangsungkan Initial Public Offering (IPO).

Melansir Reuters, Jumat (19/6) Palantir pada pekan lalu mengatakan minatnya untuk mengajukan secara rahasia dengan regulator AS untuk penawaran umum perdana dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Palantir Inc bikin usaha patungan dengan perusahaan asuransi Jepang Sompo

Palantir divaluasi sekitar US$ 200 miliar pada putaran penggalangan dana terakhir pada tahun 2015. Di pasar modal, sahamnya telah diperdagangkan dalam beberapa pekan terakhir dengan penilaian antara US$ 10 miliar hingga US$ 14 miliar, menurut sumber pasar.

Akhir tahun lalu, Palantir juga meluncurkan usaha patungan dengan Sompo yang dinamai Palantir Technologies Japan K.K. untuk melayani pemerintah Jepang serta klien komersial. Dan awal bulan ini perusahaan teknologi Jepang lainnya, Fujitsu Limited, menginvestasikan US$ 50 juta ke Palantir di Amerika Serikat. Baik Sompo dan Fujitsu memang tercatat sebagai klien Palantir.

Didirikan pada tahun 2004 oleh miliarder dan investor teknologi terkenal Peter Thiel, perusahaan analis data telah terlibat dalam beberapa proyek yang paling sensitif secara politis pemerintah AS, mulai dari mengidentifikasi teroris hingga melacak imigran ilegal. Teknologi perusahaan membantu pencarian pemerintah AS yang sukses menangkap Osama bin Laden, menurut beberapa laporan media.

Baca Juga: Inilah 5 top IPO perusahaan global yang akan digelar 2019




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×