kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panas dengan China, Australia: Militerisasi di Indo Pasifik akan terus meningkat


Rabu, 05 Agustus 2020 / 09:30 WIB
Panas dengan China, Australia: Militerisasi di Indo Pasifik akan terus meningkat
ILUSTRASI. Kapal perang Australia di Laut China Selatan. Australia peringatkan militerisasi di Indo Pasifik kian meningkat. U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Nicholas Huynh/Handout via REUTERS


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa membangun aliansi di Indo-Pasifik dengan negara-negara yang berpikiran sama akan menjadi prioritas kritis bagi pemerintahnya.

Hal ini sekaligus memperingatkan langkah militerisasi di wilayah tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Ingin damai, Dubes Tiongkok untuk AS: Beijing tak ingin ketegangan berlanjut

"Hari ini, Indo-Pasifik adalah pusat kompetisi strategis," kata Morrison kepada Aspen Security Forum, yang mempertemukan para pemimpin pemerintah dan militer bersama para pakar.

"Ketegangan atas klaim teritorial semakin meningkat," ungkapnya.

Australia bulan lalu mengatakan akan meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar 40% selama 10 tahun ke depan, membeli peralatan militer jarak jauh yang akan difokuskan pada kawasan Indo-Pasifik, di mana Beijing dan Canberra bersaing untuk mendapatkan pengaruh.

Ketegangan diplomatik antara China dan Australia baru-baru ini memburuk karena berbagai masalah termasuk seruan Australia untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul coronavirus, dan perdebatan tentang undang-undang keamanan nasional baru Cina di Hong Kong.

Baca Juga: Tiongkok-AS akan helat pembicaraan perdagangan 'tingkat tinggi' pada 15 Agustus

Pekan lalu, Amerika Serikat dan Australia mengadakan pembicaraan tingkat tinggi tentang China dan menyepakati perlunya menegakkan tatanan global yang berdasarkan pada peraturan, tetapi Australia menekankan hubungannya dengan China itu penting dan tidak berniat menyakitinya.

Morrison mengatakan pada hari Rabu bahwa kebangkitan China sebagai mitra ekonomi utama merupakan hal yang baik untuk ekonomi global, kawasan Indo-Pasifik dan Australia.

Perdana menteri mengatakan China dan Amerika Serikat bersama-sama memiliki tanggung jawab khusus untuk menghormati hukum internasional dan harus menyelesaikan perselisihan mereka secara damai.

Baca Juga: Bisa bawa bencana, China desak AS jelaskan kegiatan bio militernya di luar negeri

“Ini berarti komitmen untuk interaksi ekonomi berbasis aturan. Baik paksaan maupun pengunduran diri dari sistem internasional adalah jalan ke depan,” kata Morrison.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×