Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEVEROMORSK. Pakta Pertahanan Atlantik Utara alias NATO bakal menempatkan 40.000 pasukan serta 15.000 item persenjataan dan perangkat keras militer di dekat perbatasan Rusia, terutama di wilayah Laut Hitam dan Baltik.
Secara keseluruhan, "40.000 tentara dan 15.000 item persenjataan dan perangkat keras militer, termasuk pesawat strategis, akan terkonsentrasi di dekat perbatasan Rusia," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Selasa (13/4), seperti dikutip TASS.
Menurut dia, pasukan Amerika Serikat juga saat ini sedang bergerak dari Amerika Utara ke Eropa melalui Samudra Atlantik. "Pasukan di Eropa bergerak menuju perbatasan Rusia. Pasukan dikumpulkan di kawasan Laut Hitam dan Baltik," ujarnya.
"Amerika Serikat sedang memperkuat pengelompokan pasukan di Polandia dan negara-negara Baltik, konsep Four 30s telah diadopsi dan sedang diterapkan," ungkap Shoigu.
Baca Juga: Tegang! 2 kapal perusak AS ke Laut Hitam saat 10 kapal perang Rusia latihan militer
Konsep Four 30s mengacu pada penempatan 30 batalion pasukan, 30 skuadron pesawat tempur, dan 30 kapal perang dalam waktu 30 hari.
Latihan terbesar selama 30 tahun terakhir
Shoigu menambahkan, intensitas pengintaian udara dan laut pasukan NATO tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu.
"Aliansi (NATO) setiap tahun mengadakan hingga 40 pelatihan besar yang jelas-jelas anti-Rusia di Eropa. Pada musim semi tahun ini, pasukan NATO meluncurkan latihan Defender Europe 2021, latihan terbesar selama 30 tahun terakhir," sebutnya.
Penempatan pasukan NATO merespon peningkatan kehadiran militer Rusia di perbatasan Timur Ukraina.
Baca Juga: Laut Hitam siap membara, AS bakal kirim kapal perang sebagai dukungan untuk Ukraina
Pekan lalu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyatakan, tindakan Rusia di Timur Ukraina "sangat memprihatinkan".
"Amerika Serikat semakin prihatin dengan meningkatnya agresi Rusia di Timur Ukraina, termasuk gerakan Rusia di perbatasan Ukraina," ungkapnya, seperti dikutip CNN.
"Rusia sekarang memiliki lebih banyak pasukan di perbatasan Ukraina daripada sebelumnya sejak 2014. Lima tentara Ukraina telah tewas minggu ini saja. Ini semuanya sangat mengkhawatirkan," kata Psaki.
Dia menambahkan, peninjauan atas tindakan Rusia akan AS selesaikan dalam "minggu, bukan bulan".
Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik pasukan untuk meredakan situasi, menurut juru bicara Pemerintah Jerman.
Sebaliknya, Putin menuduh Ukraina melakukan "tindakan provokatif".