kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.794   76,00   0,45%
  • IDX 6.284   316,08   5,30%
  • KOMPAS100 898   54,04   6,40%
  • LQ45 709   39,63   5,92%
  • ISSI 194   8,52   4,59%
  • IDX30 374   20,86   5,91%
  • IDXHIDIV20 453   20,60   4,77%
  • IDX80 102   6,07   6,34%
  • IDXV30 107   5,33   5,26%
  • IDXQ30 124   5,91   5,02%

Panaskan suasana, Presiden Iran ingatkan pasukan asing di Timur Tengah dalam bahaya


Rabu, 15 Januari 2020 / 21:15 WIB
Panaskan suasana, Presiden Iran ingatkan pasukan asing di Timur Tengah dalam bahaya
ILUSTRASI. Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan kekuatan asing agar menarik pasukan mereka dari Timur Tengah.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

Secara terpisah, Rouhani juga menolak proposal bertajuk "kesepakatan Trump" untuk menggantikan JCPOA. Dia mengatakan tawaran itu "aneh" dan mengkritik Trump karena melanggar janji.

Trump dalam tweet-nya menuliskan, "Kita harus mengganti kesepakatan Iran dengan kesepakatan Trump," kata Trump.

Baca Juga: Biar Iran tak punya senjata nuklir, PM Inggris minta Trump ganti perjanjian nuklir

Trump pada Mei 2018 menarik AS dari kesepakatan denuklirisasi Iran. Dalam perjanjian tersebut, Uran setuju menghentikan program nuklirnya dengan imbalan penangguhan hukuman dari sanksi internasional.

AS sejak keluar dari perjanjian itu menerapkan kembali berbagai sanksi terhadap Teheran dan menyerukan negosiasi atas kesepakatan baru.

Menanggapi langkah AS, Teheran telah memulai pengayaan uranium lagi dan meningkatkan program nuklirnya.

Secara terpisah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Eropa melanggar kesepakatan.

"Mereka tidak membeli minyak dari kami, semua perusahaan mereka telah ditarik dari Iran. Jadi Eropa melanggar," kata Zarif dalam konferensi di New Delhi.

Baca Juga: Iran tangkap sejumlah orang yang terlibat dalam penembakan pesawat Ukraina

Dia mengatakan masa depan kesepakatan sekarang "tergantung pada Eropa". "Uni Eropa adalah wilayah dengan ekonomi terbesar. Jadi mengapa Anda mengizinkan Amerika Serikat menggertak Anda?"



TERBARU

[X]
×