Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan memancing amarah China. Taiwan memberi dukungan bagi rakyat Hong Kong yang memprotes undang-undang keamanan nasional baru yang diusulkan China.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, Taiwan akan memberi rakyat Hong Kong "bantuan yang diperlukan".
Mengutip Reuters, Taiwan telah menjadi tempat perlindungan bagi sejumlah kecil pemrotes pro-demokrasi yang melarikan diri dari Hong Kong, yang telah diguncang sejak tahun lalu oleh protes.
Baca Juga: Hong Kong kembali diguncang aksi demonstrasi tolak UU keamanan nasional
Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan orang yang berkumpul pada Minggu (24/5), untuk memprotes rencana China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.
Menulis di halaman Facebook-nya Minggu malam, Tsai mengatakan undang-undang yang diusulkan adalah ancaman serius bagi kebebasan dan independensi peradilan Hong Kong.
Kata Tsai, peluru dan penindasan bukan cara untuk berurusan dengan aspirasi rakyat Hong Kong untuk kebebasan dan demokrasi.
"Dalam menghadapi situasi yang berubah, komunitas internasional telah secara proaktif mengulurkan bantuan kepada orang-orang Hong Kong," tulis Tsai.
Taiwan bahkan akan secara proaktif menyediakan orang-orang Hong Kong dengan bantuan yang diperlukan.
Baca Juga: AS ingatkan upaya China mengambil kontrol Hong Kong bisa memicu sanksi Gedung Putih
Taiwan tidak memiliki undang-undang tentang pengungsi yang dapat diterapkan pada pengunjuk rasa Hong Kong yang mencari suaka di Taiwan.
Hukumnya memang menjanjikan untuk membantu warga Hong Kong yang keselamatan dan kebebasannya terancam karena alasan politik.
Baca Juga: Wabah corona timbulkan ketidakpastian, China hilangkan target pertumbuhan ekonomi
Protes di Hong Kong telah memenangkan simpati luas di Taiwan, dan dukungan bagi para pengunjuk rasa oleh Tsai dan pemerintahannya telah memperburuk hubungan yang sudah buruk antara Taiwan dan China.
Tiongkok menuduh para pendukung kemerdekaan Taiwan berkolusi dengan para pengunjuk rasa Hong Kong.
Cina percaya Tsai sebagai seorang separatis yang bertekad menyatakan kemerdekaan resmi Taiwan. Tsai mengatakan, Taiwan sudah menjadi negara merdeka dan menyandang Republik Cina sebagai nama resminya.
Baca Juga: Ditentang AS, Kepala Eksekutif Hong Kong bersumpah dukung China membuat UU keamanan