Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sejumlah apotek di Malaysia mengklaim bahwa mereka tidak bisa mendapatkan masker wajah selama dua minggu terakhir meskipun ada jaminan dari pemerintah bahwa akan ada pasokan yang cukup untuk kebutuhan lokal.
Melansir The Star, manajer operasi farmasi komunitas U Pharm, Lai Yet Kuan mengatakan bahwa meskipun rantai farmasi yang lebih besar mendapatkan pasokan yang sangat terbatas, dia belum dapat memperolehnya dari pemasok selama dua minggu terakhir. Pelanggan yang mencari masker wajah harus kecewa setiap hari, tambahnya.
"Pemasok juga tidak bisa mendapatkannya dari produsen lokal kami," katanya kepada The Star.
Baca Juga: Krisis pasokan masker, ini yang dilakukan pemerintah Singapura
Pada 7 Februari, Menteri Urusan Perdagangan dan Konsumen Dalam Negeri Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan ia telah meminta produsen lokal untuk meningkatkan produksi masker wajah sebanyak 400.000 lembar setiap hari untuk memastikan pasokan yang cukup setelah Covid-19.
Menurut Saifuddin, masker wajah adalah barang yang dikendalikan dan harganya telah ditetapkan di level 80 sen per unit untuk topeng tiga lapis dan RM 6 per unit untuk N95.
Enam hari kemudian, Saifuddin memberikan jaminan serupa. Akan tetapi apotek mengatakan mereka belum bisa mendapatkan stok.
Baca Juga: Survei: Indonesia merasa lebih terancam virus corona daripada Singapura dan Malaysia
"Tidak ada di pasar," kata Lai.
Dia mengatakan bahwa sejak wabah merebak, apoteknya di sini menjual rata-rata 100 kotak berisi 50 buah masker setiap hari, dua kali lipat dari permintaan biasa. Lebih banyak dijual jika beberapa membelinya untuk teman-teman di luar negeri.
Dia mengatakan orang tua telah mengeluh kepadanya bahwa anak-anak mereka harus mengenakan masker di pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak atau mereka akan ditolak.