Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Saat Nicolas Talbott, seorang letnan dua cadangan di Angkatan Darat AS, memeriksa pesan teks masuk yang berdering di jam tangannya, ia mendapati puluhan pesan yang belum terbaca.
Talbott merupakan seorang pria transgender yang mengambil sumpah wajib militernya pada bulan Maret.
Saat menerima pesan tersebut, Talbott langsung mengetahui isinya. Yakni, Presiden AS Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif yang sangat dinanti-nantikan yang membatasi anggota transgender di angkatan bersenjata AS.
"Yah, itu akhirnya terjadi," kata Talbott, 31 tahun, dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
Dan anggota angkatan bersenjata transgender pun siap. Dalam waktu 15 jam setelah perintah eksekutif tersebut, Talbott bergabung dengan lima anggota angkatan transgender lainnya dalam gugatan hukum yang diajukan pada hari Selasa oleh GLAD Law.
GLAD Law merupakan sebuah kelompok advokasi hak LGBTQ, dan National Center For Lesbian Rights (NCLR).
Baca Juga: Bersih-bersih Anggaran? Trump Tawarkan Pegawai Federal Resign dengan Pesangon 8 Bulan
Gugatan hukum itu menuduh bahwa pembatasan baru tersebut melanggar jaminan konstitusional atas perlindungan yang setara.
Menurut Talbott, tujuan jangka panjangnya bukan hanya untuk memblokir perintah eksekutif Trump, tetapi untuk mengabadikan perlindungan permanen bagi pasukan transgender.
"Saya adalah bukti nyata bahwa orang trans dapat menjadi anggota militer Amerika Serikat yang kohesif dan saya masih dalam posisi di mana saya dapat menggunakan suara saya dan saya dapat menggunakan semua alat yang saya miliki untuk membela orang trans lainnya," kata Talbott yang melakukan transisi medis pada tahun 2012 dan akan bertugas sebagai polisi militer akhir pekan ini.
"Pada akhirnya, yang ingin kami lakukan adalah memastikan bahwa kelayakan orang transgender untuk bertugas di militer Amerika Serikat tidak bergantung pada siapa yang memegang jabatan politik saat itu," tambahnya.
Baca Juga: Donald Trump Umumkan Raksasa Teknologi AS dalam Pembicaraan Mengakuisisi TikTok