Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KHARKIV. Pasukan Ukraina yang berada di kota Kharkiv mulai membersihkan sisa-sisa ranjau darat yang ditinggalkan pasukan Rusia di kota tersebut. Pihak berwenang pun telah memperingatkan warga untuk menjauhi sejumlah titik rawan.
Pada hari Senin (11/4), pasukan keamanan keamanan Ukraina mulai berkumpul untuk melindungi sebuah wilayah di timur Kharkiv. Di daerah tersebut, ditemukan sejumlah ranjau darat yang tersebar di jalan-jalan perumahan.
Dilansir dari Reuters, ranjau yang ditemukan berjenis ranjau plastik PTM-1M. Model ini diledakkan menggunakan pengatur waktu dan digunakan secara luas oleh pasukan Soviet di Afghanistan.
Baca Juga: Banyak Tanda Kejahatan Perang, Presiden Ukraina Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB
Lebih lanjut, Letnan Kolonel Nikolay Ovcharuk, kepala unit ranjau dari layanan darurat negara, menyampaikan ranjau darat jenis itu telah dilarang penggunaannya berdasarkan perjanjian Ottawa tentang ranjau anti-personil karena risiko korban sipil.
Sebelum operasi sapu ranjau ini digelar, pihak berwenang Ukraina telah mengeluarkan peringatan bahwa pasukan Rusia telah menjatuhkan bom parasut di Kharkiv.
Warga setempat pun membenarkan informasi itu dengan mengatakan bahwa bom telah dijatuhkan pada Senin dini hari.
Baca Juga: Rusia Didesak untuk Berhenti Gunakan Ranjau Darat di Ukraina
Pekan lalu, para pemimpin negara yang meratifikasi konvensi 1997 tentang larangan produksi dan penggunaan ranjau darat, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas laporan yang menyebutkan Rusia menggunakan ranjau darat dalam perang di Ukraina.
Dilansir dari Associated Press, Human Rights Watch melaporkan pada 29 Maret lalu bahwa teknisi penjinak bom Ukraina menemukan ranjau anti-personel yang dilarang penggunaannya di wilayah Kharkiv.
Laporan tersebut juga memastikan bahwa jenis ranjau terlarang memang milik Rusia karena pihak Ukraina tidak menggunakan ranjau seperti itu.