Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Saat Paus Fransiskus berjuang melawan pneumonia ganda di rumah sakit selama hampir tiga minggu, spekulasi tentang kemungkinan kematian atau pengunduran dirinya semakin ramai diperbincangkan.
Beberapa surat kabar bahkan telah menerbitkan artikel yang menjelaskan prosesi pemakaman paus.
Sejumlah kardinal senior juga mulai secara terbuka membahas kemungkinan Fransiskus mengikuti jejak pendahulunya, Benediktus XVI, yang mengundurkan diri pada 2013.
Namun, hingga kini Paus Fransiskus masih hidup, dan laporan terbaru dari Vatikan menunjukkan kondisi kesehatannya mulai membaik, meskipun ia mengalami kemunduran pada Senin (3/3).
Baca Juga: Paus Fransiskus Tak Kunjung Pulang ke Tanah Kelahiran dan Kerinduan Warga Argentina
Dari berbagai tanda yang terlihat di Rumah Sakit Gemelli, tempatnya menjalani perawatan sejak 14 Februari, tidak ada indikasi bahwa paus berencana mundur dalam waktu dekat.
"Dia Pejuang Sejati"
"Dia selalu menjadi seorang pejuang," kata Elisabetta Piqué, teman pribadi sekaligus penulis biografi Fransiskus.
Menurutnya, mantan Kardinal Argentina Jorge Bergoglio, yang terpilih sebagai paus pada 2013, tidak memiliki niat untuk mengundurkan diri.
"Dia tidak mudah menyerah pada tekanan," ujar Piqué, koresponden surat kabar La Nación yang berbasis di Buenos Aires.
"Semakin besar tekanannya, semakin kecil kemungkinan dia akan menyerah."
Spekulasi tentang pengunduran diri paus mulai mencuat beberapa hari setelah ia dirawat di rumah sakit.
Kardinal Italia Gianfranco Ravasi, seorang prelatus senior yang tidak dikenal sebagai sekutu dekat paus, menyebut dalam wawancara radio pada 20 Februari bahwa Fransiskus mungkin mempertimbangkan untuk meninggalkan takhta kepausan.
Baca Juga: Paus Fransiskus, Paus Argentina yang Tak Pernah Kembali ke Tanah Air
Kardinal Prancis Jean-Marc Aveline, yang kerap disebut sebagai calon penerus Fransiskus, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pengunduran diri paus dengan berkata, "Segala sesuatu mungkin terjadi."
"Itu Hanya Hipotesis Jauh"
Paus Fransiskus, yang dikenal karena pendekatannya yang sederhana dan usahanya untuk membuka Gereja Katolik agar lebih relevan dengan dunia modern, menanggapi spekulasi ini dengan santai.
Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada 19 Februari di rumah sakit, surat kabar Corriere della Sera melaporkan bahwa Fransiskus bergurau, "Beberapa orang telah berdoa agar paus segera masuk surga, tetapi Tuhan tampaknya masih ingin saya tetap di sini."