Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HALIFAX. Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Robert O'Brien mengatakan bahwa perjanjian perdagangan tahap awal dengan China masih mungkin untuk dijalin pada akhir tahun ini. Namun ia memperingatkan kalau Washington tidak akan menutup mata terhadap apa yang terjadi di Hongkong.
Komentar itu menambah kekhawatiran yang meningkat bahwa tindakan keras China terhadap protes anti-pemerintah di Hong Kong dapat semakin memperumit upaya Amerika Serikat dan China untuk mengakhiri perang dagang berkepanjangan.
Baca Juga: China: Amerika adalah sumber ketidakpastian terbesar di dunia
“Kami berharap kesepakatan (fase satu) selesai pada akhir tahun. Saya masih berpikir itu mungkin terjadi," ujar O'Brien dikutip Reuters.
“Pada saat yang sama, kami tidak akan menutup mata terhadap apa yang terjadi di Hong Kong atau apa yang terjadi di Laut China Selatan, atau area lain di dunia di mana kami khawatir tentang aktivitas China,” katanya.
Dia mengatakan bahwa dia berharap pemilihan distrik di Hong Kong akan berjalan tanpa kekerasan. "Itu akan menjadi pertanda baik," katanya.
Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat lalu mengatakan ia telah mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa menghancurkan para pengunjuk rasa Hong Kong akan memiliki dampak negatif yang luar biasa pada upaya untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang telah terjadi selama 16 bulan.
Baca Juga: Gara-gara wabah penyakit, impor daging babi China capai 1,5 juta ton hingga Oktober
Bahkan Trump mengklaim bahwa dia sendiri telah mencegah Beijing untuk menghancurkan demonstran dengan sejuta tentara.
O'Brien mengatakan dia belum berbicara dengan Trump tentang keputusannya soal apakah akan menandatangani RUU HAM Hong Kong atau tidak.
Tetapi ia mencatat bahwa presiden memiliki waktu hingga awal Desember untuk mengambil keputusan. Calon beleid ini akan secara otomatis menjadi undang-undang pada 3 Desember jika Trump memilih untuk tidak melakukan apa pun.
Baca Juga: Tekan biaya untuk bersaing dengan produsen ponsel murah, Samsung produksi di China
"Saya pikir RUU ini disahkan dengan suara mayoritas yang cukup signifikan, jadi saya yakin itu sesuatu yang dipertimbangkan presiden," kata O'Brien.
Soal potensi reaksi keras dari Beijing, ia menyebut pihaknya tak mengharapkan adanya respons yang buruk mengingat sudah banyak kekerasan yang terjadi di Hong Kong.
“Pertanyaan sebenarnya adalah apa yang dunia siap lakukan tentang Tiongkok jika ada tindakan keras seperti itu? Amerika Serikat akan melakukan bagiannya,” katanya.