Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pemicu ledakan
Amonium nitrat dilaporkan telah berada di gudang di pelabuhan Beirut selama enam tahun setelah diturunkan dari kapal yang disita pada tahun 2013.
Kepala pelabuhan Beirut dan kepala otoritas bea cukai mengatakan kepada media setempat bahwa mereka sudah beberapa kali menulis surat kepada pengadilan yang meminta agar bahan kimia itu diekspor atau dijual untuk memastikan keamanan pelabuhan.
Baca Juga: Sebelum ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon terperosok krisis ekonomi parah
Manajer Umum Pelabuhan Hassan Koraytem mengatakan kepada OTV bahwa mereka telah mengetahui bahwa bahan itu berbahaya ketika pengadilan pertama kali memerintahkannya disimpan di gudang.
Dewan Pertahanan Tertinggi Libanon telah berjanji bahwa mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi "hukuman maksimum".
"Penahanan rumah akan berlaku untuk semua pejabat pelabuhan yang telah menangani urusan penyimpanan amonium nitrat, menjaganya dan menangani dokumennya, sejak Juni 2014," kata Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad.
Baca Juga: Pasca ledakan dahsyat, Lebanon tetapkan Beirut sebagai kota bencana
Informasi yang didapat BBC dari Shiparrested.com, amonium nitrat tiba dengan kapal berbendera Moldova, Rhosus, yang memasuki pelabuhan Beirut setelah mengalami masalah teknis selama pelayarannya dari Georgia ke Mozambik, yang menangani kasus hukum terkait pengiriman.
Rhosus diinspeksi, dilarang pergi dan tak lama kemudian ditinggalkan oleh pemiliknya, sehingga memicu beberapa tuntutan hukum. Kargonya disimpan di gudang pelabuhan untuk alasan keamanan, kata laporan itu.