kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.640   33,00   0,20%
  • IDX 8.209   -29,29   -0,36%
  • KOMPAS100 1.137   -7,94   -0,69%
  • LQ45 815   -4,97   -0,61%
  • ISSI 289   -1,03   -0,36%
  • IDX30 427   -1,94   -0,45%
  • IDXHIDIV20 486   -1,14   -0,23%
  • IDX80 126   -0,71   -0,56%
  • IDXV30 136   1,02   0,76%
  • IDXQ30 136   -0,63   -0,46%

Pekerja di AS Kian Tertekan di Tengah Ketidakpastian dan Otomatisasi


Rabu, 22 Oktober 2025 / 10:50 WIB
Pekerja di AS Kian Tertekan di Tengah Ketidakpastian dan Otomatisasi
Penulis dan peneliti Brené Brown memperingatkan pekerja AS saat ini berada di bawah tekanan luar biasa akibat perubahan cepat dan ketidakstabilan.


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penulis dan peneliti Brené Brown memperingatkan bahwa pekerja Amerika Serikat (AS) saat ini berada di bawah tekanan luar biasa akibat perubahan cepat dan ketidakstabilan yang terus berlangsung di dunia kerja. 

Menurutnya, manusia secara neurologis tidak dirancang untuk menghadapi tingkat ketidakpastian seperti sekarang.

“Kalau Anda seorang pemimpin, Anda mungkin sudah tahu orang-orang tidak baik-baik saja,” ujar Brown dalam ajang Fortune Most Powerful Women Summit di Washington D.C. pekan lalu.

Baca Juga: Indeks Dolar AS Terkoreksi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi yang Masih Tinggi

Brown menilai, kondisi sosial dan ekonomi yang tidak menentu telah memicu gangguan keseimbangan emosional para pekerja. “Orang-orang kini emosional, sulit mengatur diri, saling curiga, dan terputus dari satu sama lain,” katanya.

Ketidakpastian ekonomi, kebijakan politik yang berubah cepat, serta kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) disebut Brown sebagai penyebab utama menurunnya kesejahteraan mental pekerja.

Laporan terbaru menunjukkan mayoritas pekerja di AS merasa ketegangan di tempat kerja meningkat sejak pemerintahan baru berkuasa. Sementara itu, pasar keuangan diguncang kebijakan dagang dan tarif impor, menambah rasa tidak aman di kalangan investor maupun pekerja.

Di sisi lain, otomatisasi oleh AI menambah lapisan kecemasan baru karena banyak pekerjaan manusia yang mulai tergantikan.

Baca Juga: Data Tenaga Kerja AS Turun di Juli 2025, Begini Efeknya

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Di Inggris, rata-rata pekerja kehilangan hampir 50 hari kerja per tahun karena masalah kesehatan mental. 

Bahkan separuh generasi Z dan milenial di AS mengaku rela menerima pemotongan gaji asalkan kesejahteraan mental mereka di tempat kerja bisa lebih diperhatikan.

Manusia Butuh Kepastian, Tapi Dunia Semakin Tak Pasti

Menurut Brown, manusia secara alami terkabel untuk mencari kepastian. Namun, dalam dunia yang penuh perubahan cepat, kebutuhan itu sulit dipenuhi.

“Kita memang dirancang untuk mencari kepastian secepat mungkin. Tapi semakin banyak ketidakpastian yang kita hadapi, tubuh kita akan memberi umpan balik negatif yang makin kuat,” jelasnya.

Brown menilai tantangan terbesar para pemimpin saat ini adalah bagaimana memimpin di tengah ketidakpastian yang tidak bisa dihindari.

Meski situasi tampak suram, Brown menekankan pentingnya empati dan kepercayaan dari para pemimpin perusahaan untuk membantu karyawan melewati masa penuh gejolak ini.

Baca Juga: Pasar Tenaga Kerja AS Stagnan: PHK Menurun, Rencana Rekrutmen Terendah Sejak 2009

Ia menilai, pemimpin perlu benar-benar memahami sistem yang saling terhubung di dunia kerja modern. 

“Kalau Anda tidak memahami bahwa setiap perubahan kecil dalam satu bagian sistem bisa berdampak besar di bagian lain, Anda akan kesulitan untuk bertahan,” ujarnya.

Pernyataan Brown datang di tengah perdebatan para pemimpin teknologi tentang masa depan dunia kerja. Beberapa, seperti Jeff Bezos, memprediksi AI akan membawa manusia tinggal di luar angkasa. 

Sementara Bill Gates bahkan memperkirakan minggu kerja bisa menyusut menjadi dua hari berkat efisiensi AI.

Baca Juga: BI Sebut Investasi Emas Masih Digandrungi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Namun di balik optimisme itu, Brown mengingatkan: di dunia yang terus berubah dengan cepat, manusia tetap membutuhkan hal paling dasar yang sama kepastian, koneksi, dan rasa aman.

Selanjutnya: PT Timah Buka Kemitraan Tambang Laut dengan Kapal Isap Produksi, Bagaimana Caranya?

Menarik Dibaca: Promo McD Delivery Cuma 22 Oktober, Paket Makan Bertiga Lengkap Rp 60.000-an




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×