kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,25   2,53   0.28%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemimpin Houthi Ancam akan Serang Kapal Perang AS jika Washington Targetkan Yaman


Kamis, 21 Desember 2023 / 06:49 WIB
Pemimpin Houthi Ancam akan Serang Kapal Perang AS jika Washington Targetkan Yaman
ILUSTRASI. Pemimpin Houthi Yaman memperingatkan mereka akan menyerang kapal perang AS jika Washington targetkan Yaman. Houthi Military Media/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menurut pejabat kesehatan di daerah kantong pesisir yang padat penduduknya, pemboman dan invasi balasan Israel ke Gaza, yang menurut para pejabat Israel bertujuan untuk memusnahkan Hamas, telah menewaskan hampir 20.000 warga Palestina.

Proksi Iran termasuk Houthi dan Hizbullah Lebanon telah menembakkan roket ke Israel sejak konflik dimulai. Sementara itu, kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka di Laut Merah, mengancam akan menargetkan semua kapal yang menuju ke Israel dan memperingatkan perusahaan pelayaran agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.

Serangan tersebut telah mengganggu jalur perdagangan utama yang menghubungkan Eropa dan Amerika Utara dengan Asia melalui Terusan Suez dan menyebabkan biaya pengiriman peti kemas meningkat tajam karena perusahaan berupaya mengirimkan barang mereka melalui rute alternatif, yang seringkali lebih panjang.

Baca Juga: Ini Deretan Perusahaan Pelayaran Dunia yang Pilih Hindari Laut Merah karena Houthi

Dijuluki "Operasi Penjaga Kemakmuran", Inggris, Bahrain, Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol, bersama dengan AS, akan melakukan patroli bersama di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden yang berdekatan.

“Selama Amerika ingin terlibat dalam perang langsung dengan kami, mereka harus tahu bahwa kami bukanlah pihak yang takut pada mereka, dan bahwa mereka menghadapi seluruh rakyat,” kata al-Houthi.

Dia memperingatkan Amerika agar tidak mengirim tentara ke Yaman. 

"Mereka akan menghadapi sesuatu yang lebih keras daripada apa yang mereka hadapi di Afghanistan dan apa yang mereka derita di Vietnam,” tegasnya.




TERBARU

[X]
×