Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi
Puncaknya pada tahun 1999, ketika Huang menemukan sirkuit atawa graphics processing unit (GPU). Temuan ini menghebohkan industri hiburan, khususnya para pecinta gim.
Secara sederhana, GPU bertindak sebagai otak dari komputer. Sejak penemuannya yang menyedot perhatian publik, GPU telah terbukti efektif untuk memecahkan berbagai masalah yang paling kompleks dalam ilmu komputer.
Huang selalu menyebut Nvidia sebagai mesin belajar yang terus-menerus berkembang dan beradaptasi dengan peluang dan tantangan baru yang sulit dipecahkan. Menggeluti bisnis IT mau tak mau mendorong Huang selalu inovatif. Ellis, analis B. Riley & Co memuji karya Huang. Menurutnya, salah satu keunggulan Nvidia adalah penemuan teknologi terbaru.
Selain berkuasa di pasar gim, saat ini Nvidia telah menjadi pemain utama dalam pemasok GPU untuk pusat data. Salah satu keunggulan Nvidia yakni menciptakan teknologi untuk mengatasi tantangan komputasi paling sulit dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Saat ini, Nvidia mengendalikan 70% pasar sirkuit di seluruh dunia. Penjualan produk Nvidia telah meroket sebesar 41% menjadi US$ 5 miliar dalam lima tahun terakhir.
Nvidia telah menantang gravitasi dengan meningkatkan penjualan mereka di saat penjualan PC secara industri sedang menurun. Ellis memprediksi, kolaborasi yang baik antara PC dengan kecerdasan buatan (AI) dapat menyelamatkan kelamnya industri penjualan PC saat ini.
Di masa depan, ruang pertumbuhan Nvidia masih lebar. Pasalnya, Nvidia resmi masuk pasar mobil otomatis (self driving), virtual reality dan pusat data.
Diversifikasi bisnis ini diprediksi analis dapat meningkatkan laba perusahaan sebesar US$ 5 per saham pada 2021. Nvidia juga digadang-gadang dapat merebut pangsa pasar AI yang bernilai US$ 15 miliar pada 2025 yang diyakini berpotensi mendongkrak kekayaan bersih Huang.
(Bersambung)