kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Huawei terbang18% menjadi US$ 122 miliar di 2019


Sabtu, 04 Januari 2020 / 14:28 WIB
Pendapatan Huawei terbang18% menjadi US$ 122 miliar di 2019
ILUSTRASI. Pendapatan Huawei di tahun 2019 mencapai US$ 122 miliar


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Huawei melaporkan pendapatan tahun 2019 mencapai US$ 122 miliar atau setara Rp 1.696 triliun. Angka ini naik 18% dibandingkan dengan pendapatan perusahaan di 2018 lalu.

Walau mengalami kenaikan, namun kinerja Huawei ini masih meleset dari target 2019. Sebelumnya, perusahaan asal China ini menargetkan pendapatan sebesar US$ 125 miliar. 

Chairman Huawei Eric Xu tetap bangga atas raihan kinerja Huawei di tahun lalu, mengingat pendapatan ini dicapai di tengah-tengah pemblokiran yang dilakukan Amerika Serikat (AS). 

Salah satu penopang kenaikan pendapatan Huawei datang dari penjualan smartphone sepanjang tahun lalu. Jumlah penjualan ponsel pintar Huawei di 2019 capai 240 juta unit, naik dari 206 juta unit di 2018. 

Baca Juga: AS pertimbangkan peraturan baru untuk semakin membatasi pemasok ke Huawei

Sebelumnya, Negeri Paman Sam memang merasa khawatir, Huawei menjadi ancaman keamanan nasional AS karena peralatannya dapat digunakan memata-matai untuk pemerintah China. Karena itu, pada bulan Mei 2019, Presiden AS Donald Trump memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam AS yang bernama entity list

Perusahaan-perusahaan AS pun dilarang berbisnis dengan Huawei. Salah satu akibatnya, ponsel-ponsel Huawei mulai dari seri Mate 30 tidak bisa lagi menggunakan aneka layanan Google, seperti Gmail dan PlayStore. 

Selain itu, AS turut memblokir seluruh produk teknologi bikinan Huawei di mulai dari perangkat infrastruktur jaringan hingga ponsel terkini Huawei pun kini tidak bisa dijual di Negeri Paman Sam. 

Huawei pun bereaksi terhadap pemblokiran dengan menggugat undang-undang yang ditandatangani Presiden Trump tersebut. Ke depan, Xu mengakui bahwa black list dari AS akan makin mempersulit posisi Huawei dalam upayanya "bertahan hidup dan berkembang". 

Baca Juga: Saham perusahaan teknologi China melejit terdorong meredanya tensi perang dagang

Salah satu upaya Huawei bertahan adalah dengan memangkas unit dan manajer yang dinilai berkinerja kurang memuaskan. Xu mengatakan perusahaan berniat memberhentikan sekitar 10% manajer yang menunjukkan performa buruk tahun ini. (Putri Zakia Salsabila)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendapatan Huawei Dilaporkan Tetap Naik Meskipun Diblokir AS".




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×