Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Komisaris polisi Hong Kong yang baru mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukannya akan mengambil pendekatan yang fleksibel untuk demonstrasi pro-demokrasi hari Minggu ini.
Chris Tang diangkat bulan lalu setelah pensiun dari pendahulunya dan di tengah enam bulan protes anti-pemerintah yang terkadang keras di Hong Kong yang dikuasai China.
Baca Juga: Diplomat top China ingatkan Pompeo agar AS berhenti mencampuri urusan domestik China
Dia berbicara di Beijing pada "kunjungan kehormatan" di mana dia memberi pengarahan kepada pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas keamanan publik, hukum dan urusan Hong Kong.
"Kami akan menggunakan pendekatan keras dan lunak. Kami akan ketat pada tindakan kekerasan ilegal seperti melempar bom bensin, asam," kata Tang kepada wartawan di Beijing.
"Untuk masalah lain, jika memungkinkan, kami akan mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel."
Baca Juga: WNI yang menulis soal demonstrasi Hong Kong dideportasi, wamenlu angkat bicara
Polisi telah memberikan lampu hijau yang langka untuk demonstrasi yang direncanakan pada hari Minggu oleh kelompok Front Hak Asasi Manusia (CHRF), yang mengorganisir pawai sejuta orang yang sangat damai di musim panas.
Pawai akan memperlihatkan dukungan untuk gerakan pro-demokrasi setelah kemenangan luar biasa dalam pemilihan lokal akhir bulan lalu. Polisi mengatakan mereka akan campur tangan "segera" jika itu berubah menjadi kekerasan.
Tang berharap protes hari Minggu akan damai.
Apa yang dimulai sebagai demonstrasi menentang undang-undang ekstradisi ke daratan Cina telah berubah menjadi seruan untuk kebebasan demokrasi yang lebih besar dan kadang-kadang protes keras.
Baca Juga: Pasar cemas, apa yang terjadi jika Trump memberlakukan tarif baru pada 15 Desember?
Para pemrotes telah menetapkan lima tuntutan, termasuk hak pilih universal dan penyelidikan atas dugaan kebrutalan polisi.
Beijing mengecam kerusuhan itu dan menyalahkan pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat dan bekas kekuasaan kolonial Inggris yang ikut campur dalam urusan dalam negeri negara itu.
Tara Joseph, Presiden Kamar Dagang AS di Hong Kong, mengatakan kepada Reuters, pada hari Sabtu bahwa ia telah ditolak masuk wilayah Macau.
Baca Juga: Kabar terbaru, AS-China ternyata lebih dekat dengan kesepakatan dagang
Joseph, seorang warga negara AS, juga mengatakan dia ditahan oleh otoritas imigrasi selama sekitar dua jam saat menuju ke Macau.
Pihak berwenang tidak memberikan alasan untuk menolak masuknya, tambahnya.