Sumber: South China Morning Post | Editor: S.S. Kurniawan
“Para pendukung kemitraan persaingan (dengan China) mengabaikan kemungkinan bahwa orang-orang China tidak tertarik menjadi orang-orang gila. Mereka tahu betul, ini perang dingin, karena mereka memulainya,” tulis Ferguson.
Sebanyak 58% responden yang Institut Studi Keuangan Chongyang survei yakin, China dan AS bisa menghindari Perangkap Thucydides, sebuah istilah yang menggambarkan konflik yang tak terhindarkan antara kekuatan yang ada dan penantang.
Konflik militer antara China dan AS tidak terhindarkan, menurut 27% respoden. Sementara 82% merasa perang dingin baru antara kedua negara akan berbeda dari konflik 1947-1991 antara AS dan Uni Soviet karena saling ketergantungan ekonomi yang lebih besar.
Baca Juga: Laut China Selatan: AS tambah daya tembak pembom B-52, China punya rudal pembunuh
Secara resmi, Beijing ingin mempertahankan hubungan yang baik dengan AS. China juga berkomitmen untuk mengimplementasikan kesepakatan perdagangan fase satu.
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yuecheng menyatakan pada Rabu (8/7),pemisahan antara dua ekonomi terbesar dunia adalah "tidak praktis" dan tak akan menguntungkan siapa pun.
"Kita harus bekerjasama di mana saja dan kapan saja," kata Le seperti dikutip South China Morning Post.