kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengadilan Australia setujui merger Vodafone-TPG Telecom senilai US$ 10,1 miliar


Kamis, 13 Februari 2020 / 17:41 WIB
Pengadilan Australia setujui merger Vodafone-TPG Telecom senilai US$ 10,1 miliar
ILUSTRASI. Logo Vodafone. Pengadilan Australia menyetujui merger senilai US$ 10,1 miliar antara unit usaha Vodafone Group dan TPG Telecom. REUTERS/Paul Hanna


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pengadilan Australia menyetujui aksi merger senilai US$ 10,1 miliar antara unit usaha Vodafone Group dan penyedia layanan internet TPG Telecom. Namun regulator setempat menolak berkomentar dan kesepakatan ini memungkinkan adanya persaingan antara perusahaan telekomunikasi terkemuka di negara tersebut.

Dilansir dari Reuters Kamis (13/2), seorang hakim Pengadilan Federal menyatakan ikatan antara usaha patungan Vodafone dengan perusahaan telekomunikasi lokal Hutchison Telecommunications (Australia) Ltd dan TPG tidak akan membahayakan persaingan.

Baca Juga: Gara-gara virus corona, pemesanan tiket pesawat rute Asia Pasifik anjlok

Mereka menolak kabar soal potensi persaingan bisnis di Australia namun Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia (ACCC) telah menutup rapat-rapat kesepakatan tersebut pada akhir tahun.

Meski demikian, keputusan pengadilan telah menghidupkan kembali rencana untuk menantang dominasi Telstra Corp Ltd dan Optus Singapore Telecommunications di pasar Australia dengan memberi TPG, perusahaan internet, dan Vodafone, perusahaan telepon seluler. Mereka masing-masing mendapatkan akses jaringan nasional yang cukup besar.

Regulator memiliki waktu satu bulan untuk mengajukan banding. TPG telah mencari jalan ke pasar ponsel 5G yang sangat dinanti, di mana Vodafone bersiap untuk bersaing setelah menghentikan pembangunan jaringannya sendiri karena larangan Australia pada bagian-bagian yang dipasok oleh Huawei Industries China.

Baca Juga: Xiaomi meluncurkan smartphone unggulan 5G untuk dongkrak penjualan di pasar domestik

“Penggabungan ini memberi lebih banyak kepastian bahwa akan ada pemain 5G yang kuat di pasar. Kami memiliki konfirmasi bahwa kami akan memiliki tiga pemain 5G,” kata CEO Vodafone Hutchison Australia, Iñaki Berroeta.

Pendiri dan Ketua Eksekutif TPG David Teoh sangat senang dengan keputusan Pengadilan Federal meskipun masih membutuhkan persetujuan pemegang saham dan regulator. Sebaliknya, keputusan tersebut merupakan pukulan bagi ACCC yang akan menyetop kesepakatan merger dan akuisisi terbesar di negara tersebut termasuk kesepakatan TPG-Vodafone.

"Konsumen Australia telah kehilangan kesempatan sekali dalam satu generasi untuk persaingan yang lebih kuat dan layanan telekomunikasi seluler yang lebih murah dengan merger ini sekarang diizinkan untuk dilanjutkan," kata Ketua ACCC Rod Sims.

Baca Juga: Penjualan mobil di China kemungkinan turun 18% pada Januari 2020

Sims menambahkan regulator sedang mempertimbangkan putusan. ACCC berpendapat TPG mungkin belum berencana membangun jaringan 5G tanpa melibatkan Huawei. Hal itu berpotensi dikesampingkan dengan alasan pasokan suku cadang lain dinilai terlalu mahal.

CEO Telstra Andy Penn menolak untuk mengomentari dampak persaingan dengan TPG di pasar 5G. "Terus terang, ini sudah sangat luar biasa, pasar yang sangat kompetitif," pungkasnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×