kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Pengadilan pemakzulan Trump di Senat AS siap bergulir


Selasa, 21 Januari 2020 / 20:26 WIB
Pengadilan pemakzulan Trump di Senat AS siap bergulir
ILUSTRASI. House Sergeant Arms Paul Irving dan House Clerk Cheryl Johnson membawa dua artikel pemakzulan Presiden AS Donald Trump dalam sebuah prosesi melalui Rotunda di Capitol menuju Senat di Washington, 15 January 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Kelak, ke-100 anggota majelis harus memutuskan, apakah akan menghukum Trump atas tuduhan yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipimpin Partai Demokrat pada 18 Desember 2019. Tuduhannya, penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres.

Baca Juga: Pengadilan pemakzulan atas Donald Trump di Senat AS resmi bergulir

"Jika Senat mengizinkan Presiden Trump untuk tetap menjabat, ia dan para pemimpin masa depan akan berani menyambut dan bahkan meminta campur tangan asing dalam pemilihan untuk tahun-tahun mendatang," tulis Partai Demokrat dalam dokumen pra-sidang.

Proses peridangan pemakzulan Trump akan dimulai sekitar pukul 1 siang waktu Washington atau dinihari waktu Indonesia Barat. Dan, persidangan diperkirakan akan berlangsung enam hari, Senin hingga Sabtu, hingga setidaknya akhir Januari nanti.

Argumen pembuka bisa berlangsung selama empat hari dan sampai malam, dengan tim anggota parlemen dari Partai Demokrat mengajukan gugatan melawan Trump dan tim hukum Presiden akan meresponsnya.

Baca Juga: Michael Bloomberg: Saya habiskan seluruh kekayaan untuk singkirkan Trump

Dan, saat pengadilan pemakzulan atas dirinya bergulir, Trump sedang berada rubiuan kilometer dari Washington, tepatnya di Davos, Swiss untuk menghadiri World Economic Forum (WEF).


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×