Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Armada kapal perang Rusia memasuki perairan Kuba pada hari Rabu (12/6/2024). Mereka bersiap untuk mengadakan latihan militer di Karibia.
Melansir Fox News, pengerahan armada perang tersebut kemungkinan besar merupakan peringatan bagi Presiden AS Joe Biden.
Seperti yang diketahui, Biden memberikan persetujuan bagi pasukan Ukraina untuk menyerang beberapa sasaran di Rusia dengan menggunakan persenjataan AS.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rebekah Koffler, analis intelijen strategis AS dan penulis buku “Putin’s Playbook”.
"Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Washington, kami dapat menyentuh Anda,” kata Koffler.
Dia menambahkan, Putin ingin berada dekat dengan AS pada saat ini ketika krisis Rusia-Ukraina berada pada jalur yang sangat meningkat. Hal ini mengingat otorisasi Biden terhadap Ukraina.
Jika terjadi kesalahan dan Ukraina menyerang sasaran penting di Rusia yang dekat dengan kota-kota besar, maka militer Rusia akan melakukan hal yang sama dengan memungkinkan Kuba untuk menyerang sasaran di AS atau menyerang kepentingan AS,” katanya.
Tiga kapal perang Rusia tiba di Teluk Havana Kuba pada hari Rabu, disambut dengan penghormatan 21 meriam.
Baca Juga: Kapal Selam Nuklir dan Kapal Perang Rusia Bersiap Latihan Perang Dekat Perbatasan AS
Sebuah kapal selam bertenaga nuklir juga diperkirakan akan tiba tak lama setelah ketiga kapal tadi. Rusia mengatakan kapal selam Kazan tidak membawa senjata nuklir.
Kedatangan kapal-kapal tersebut terjadi setelah Putin menyatakan bahwa ia mungkin mengizinkan serangan terhadap AS melalui negara-negara proksi, yang menurutnya merupakan hal yang sama yang dilakukan AS di Ukraina.
“Yang terpenting, kapal perang ini merupakan pengingat bagi Washington bahwa tidak menyenangkan jika ada musuh yang mencampuri urusan luar negeri Anda,” kata Benjamin Gedan, direktur program Amerika Latin di lembaga think tank Wilson Center yang berbasis di Washington.
“Hal ini juga mengingatkan teman-teman Rusia di kawasan ini, termasuk musuh AS, Kuba dan Venezuela, bahwa Moskow ada di pihak mereka,” tambahnya.
Putin membuat ancaman langsung untuk memasok senjata ke negara tetangga AS minggu lalu.
Baca Juga: Pemerintahan Biden Umumkan Sanksi Baru Terhadap Rusia Menjelang KTT G7
AS Memantau Ketat
Mengingatkan saja, pada Selasa (11/6/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, sebuah kapal fregat angkatan laut Rusia dan kapal selam bertenaga nuklir melakukan latihan rudal di Samudera Atlantik saat dalam perjalanan ke Kuba.
Melansir Reuters, latihan yang dilakukan oleh kapal selam Kazan dan kapal perang Laksamana Gorshkov melibatkan penembakan rudal presisi tinggi ke sasaran tiruan musuh dari jarak lebih dari 600 km (370 mil).
Menurut Kemenhan Rusia, Laksamana Gorshkov juga melakukan pelatihan dalam beberapa hari terakhir untuk menangkis serangan udara.
Kapal-kapal tersebut termasuk di antara empat kapal perang Rusia yang dijadwalkan tiba di Kuba pada hari Rabu (12/6/2024).
Kuba mengatakan pada pekan lalu bahwa kunjungan semacam itu merupakan praktik standar yang dilakukan unit angkatan laut dari negara-negara sahabat Havana. Dan bahwa kapal-kapal tersebut tidak membawa senjata nuklir dan tidak menimbulkan ancaman terhadap wilayah tersebut.
Baca Juga: Ancaman Putin ke Barat: Rusia Bisa Kerahkan Rudal dalam Jarak Serang
Namun perjalanan ini akan diawasi dengan ketat oleh Amerika Serikat pada saat ketegangan akut dengan Rusia mengenai perang di Ukraina terjadi.
Menurut seorang pejabat AS kepada wartawan pekan lalu, Amerika Serikat tidak menganggap tindakan tersebut sebagai ancaman. Namun Angkatan Laut AS akan memantau latihan tersebut.
“Ini tentang Rusia yang menunjukkan bahwa mereka masih mampu melakukan proyeksi kekuatan global pada tingkat tertentu,” kata pejabat itu.