kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penipu Diduga Curi US$ 45,6 Miliar dari Program Pengangguran AS Saat Pandemi Covid-19


Jumat, 23 September 2022 / 05:50 WIB
Penipu Diduga Curi US$ 45,6 Miliar dari Program Pengangguran AS Saat Pandemi Covid-19


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penipu kemungkinan mencuri dana sekitar US$ 45,6 miliar dari program asuransi pengangguran Amerika Serikat selama pandemi Covid-19. Menurut pengawas federal, modus yang dilakukan yakni dengan menerapkan taktik seperti menggunakan nomor jaminan sosial dari individu yang meninggal.

Mengutip Reuters, Jumat (23/9), sekitar setahun yang lalu, potensi penipuan dengan nilai hampir US$ 16 miliar telah diidentifikasi. 

Laporan yang dikeluarkan oleh inspektur jenderal untuk Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (22/9) mengidentifikasi peningkatan pembayaran sebesar US$ 29,6 miliar yang berpotensi penipuan.

Dalam laporannya, pengawas mengungkapkan, para penipu diduga mengajukan klaim pengangguran miliaran dolar di banyak negara bagian secara bersamaan. Beberapa dari mereka mendapat manfaat dengan menggunakan identitas orang mati dan tahanan yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan. 

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Kembali Naik, Begini Efeknya Bagi Masyarakat AS

Mereka juga mengandalkan email mencurigakan yang sulit dilacak.

"Kami menetapkan 205.766 nomor Jamsostek orang yang meninggal digunakan untuk mengajukan klaim manfaat pandemi UI (asuransi pengangguran)," tambah laporan itu.

Program bantuan pengangguran Amerika Serikat dimulai pada tahun 2020 di awal wabah virus corona.

Awal tahun ini, Departemen Kehakiman AS menunjuk jaksa federal Kevin Chambers untuk memimpin upaya departemen untuk membantu menyelidiki penipu yang menggunakan pandemi sebagai alasan untuk menggagalkan program bantuan pemerintah.

Pada Mei 2021, Jaksa Agung Merrick Garland meluncurkan Gugus Tugas Penegakan Penipuan Covid-19. Amerika Serikat sedang menyelidiki banyak kasus penipuan yang dikaitkan dengan program bantuan pemerintah AS, seperti Program Perlindungan Gaji, asuransi pengangguran, dan Medicare.

Awal pekan ini, jaksa federal mendakwa 47 terdakwa, yang dituduh mencuri US$ 250 juta dari program bantuan pemerintah yang seharusnya ditujukan untuk memberi makan anak-anak yang membutuhkan selama pandemi.

Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Powell Pertahankan Sikap Hawkish hingga Inflasi Terkendali

Sebuah organisasi nirlaba Minnesota, Feeding Our Future, dituduh mendalangi plot tersebut. Pendirinya, Aimee Bock, membantah melakukan kesalahan.

Pada bulan Maret, Departemen Kehakiman mengatakan telah membawa lebih dari 1.000 kasus kejahatan yang melibatkan tunjangan pengangguran selama pandemi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×