Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan online di Amerika Serikat selama libur Thanksgiving diperkirakan tumbuh 6% dibanding tahun lalu dan mencapai US$8,6 miliar, menurut data Salesforce yang dirilis pada Kamis (27/11/2025).
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa konsumen memanfaatkan diskon besar-besaran yang ditawarkan pengecer di tengah ketidakpastian ekonomi akibat tarif impor.
Hingga pukul 14.00 waktu setempat (ET), belanja online pada hari Thanksgiving naik 5,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, mencapai US$2,6 miliar.
Musim Belanja Paling Penting Dimulai
Thanksgiving dan Black Friday, yang berlangsung sehari setelahnya, menandai dimulainya musim belanja akhir tahun periode krusial yang biasanya menyumbang sekitar sepertiga penjualan dan laba tahunan bagi pengecer di AS.
Namun tahun ini, musim belanja dibayangi ketidakpastian ekonomi yang meningkat akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap barang-barang impor, yang telah meningkatkan biaya bagi retailer maupun konsumen.
Baca Juga: Donald Trump Akan Hentikan Migrasi dari Negara Dunia Ketiga
Meski demikian, laporan terbaru dari sejumlah peritel besar menunjukkan konsumen tetap bersedia membeli hadiah, elektronik, pakaian, dan berbagai produk lainnya jika ditawarkan dengan potongan harga menarik, meskipun sentimen konsumen secara umum masih lemah.
Belanja Global Capai US$13,1 Miliar, Black Friday Diprediksi Pecahkan Rekor
Menurut data Salesforce, belanja online global pada hari Thanksgiving telah mencapai US$13,1 miliar, dan diperkirakan menembus US$36 miliar saat hari berakhir.
Sementara itu, Black Friday hari dengan transaksi online terbesar dalam setahun diprediksi mendorong:
-
US$78 miliar dalam penjualan online global
-
US$18 miliar dalam penjualan online di AS
Perkiraan ini menegaskan bahwa konsumen global masih agresif mencari diskon besar pada puncak musim belanja.
Peritel Elektronik dan Fashion Optimistis
Sejumlah peritel besar mencatat tren positif menjelang Black Friday:
-
Best Buy melaporkan permintaan meningkat untuk komputer, laptop, dan smartphone yang didiskon.
-
Pengecer fesyen seperti Gap dan Abercrombie & Fitch juga menunjukkan optimisme terhadap permintaan produk mereka.
Baca Juga: Memo Rahasia Verizon Bocor: 13.000 Karyawan Dipecat Sekaligus
Sementara berbagai proyeksi musim belanja tahun ini memperkirakan pertumbuhan yang cenderung melemah, data Mastercard menunjukkan penjualan akan didorong oleh promosi agresif, karena konsumen semakin mencari penawaran bernilai tinggi.
Pertumbuhan Penjualan Online 2025 Diperkirakan Melambat
Salesforce sebelumnya memproyeksikan bahwa pertumbuhan penjualan online AS selama musim liburan 2025 akan melambat, dengan pengeluaran digital antara 1 November hingga 31 Desember diperkirakan hanya naik 2,1% menjadi US$288 miliar.
Angka tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan 4% pada periode yang sama tahun lalu, ketika belanja online mencapai US$282 miliar.













