kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perang dagang dengan AS, China ingin resolusi yang tenang dan rasional


Senin, 30 September 2019 / 07:51 WIB
Perang dagang dengan AS, China ingin resolusi yang tenang dan rasional
ILUSTRASI. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping saat KTT G20


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen mengatakan, China berharap Beijing dan Washington akan menyelesaikan perselisihan (dispute) dengan tenang dan rasional. Pernyataan ini diungkapkan Shouwen menjelang perundingan kedua belah pihak pada Oktober 2019.

Reuters memberitakan, Amerika Serikat dan China telah terkunci dalam perang dagang yang semakin meningkat selama lebih dari setahun. Kedua belah pihak telah menetapkan kenaikan tarif atas produksi satu sama lain senilai ratusan miliar dolar, yang mengguncang pasar keuangan dan mengancam pertumbuhan global.

Putaran baru mengenai rencana perundingan tingkat tinggi antara dua ekonomi terbesar dunia diperkirakan akan berlangsung di Washington pada 10-11 Oktober. Pihak China rencananya akan dipimpin oleh penasihat ekonomi utama Presiden Xi Jinping, Wakil Perdana Menteri Liu He.

Baca Juga: Nyala api baru perang dagang, Nasdaq memperketat aturan IPO perusahaan kecil China

Wang, yang telah menjadi bagian dari tim negosiasi China dengan Amerika Serikat, dalam konferensi pers mengatakan bahwa Liu akan pergi ke Washington untuk berunding seminggu setelah liburan Hari Nasional China, yang berakhir pada 7 Oktober.

Dia berharap kedua belah pihak akan menemukan cara untuk menyelesaikan perbedaan mereka. “Kami percaya ini akan bermanfaat bagi masyarakat dan dunia,” tambahnya.

Pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan taktik tekanan finansial baru yang radikal di Beijing, termasuk kemungkinan menghapus (delisting) perusahaan-perusahaan China dari bursa saham AS.

Baca Juga: Dikhawatirkan bahayakan keamanan AS, kongres minta akses telepon Trump dan Putin

Sumber Reuters pada Jumat lalu membisikkan, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya AS untuk membatasi investasi Amerika kepada perusahaan China.

Sementara, China membalas kritik AS tentang kurangnya akses pasar bagi perusahaan AS, transfer teknologi paksa, dan buruknya perlindungan terhadap kekayaan intelektual.

Wang menegaskan, China akan membuka lebih banyak sektor ekonomi bagi investor asing, dan kebijakannya melindungi hak-hak perusahaan asing di negara itu tidak akan berubah.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zhong Shan mengatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa perusahaan-perusahaan China menghadapi banyak kesulitan karena gesekan perdagangan yang katanya merupakan tantangan perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke negara itu.

Baca Juga: Xi Jinping akan tunjukan kepada dunia bahwa ini era kepemimpinan China

China akan memperluas impor, dan mengeluarkan kebijakan untuk menstabilkan perdagangan sehingga menghasilkan hasil positif. Namun, dia tidak menjelaskan detil mengenai hal tersebut.

Perang dagang telah menambah ketegangan antara China dan Amerika Serikat, yang hubungannya juga tegang akibat kritikan AS terhadap masalah hak asasi manusia di Tiongkok, termasuk protes di Hong Kong, Laut China Selatan yang disengketakan dan dukungan AS untuk Taiwan yang diklaim Taiwan.

Diplomat top pemerintah China mengatakan pada hari Jumat bahwa tarif dan perselisihan perdagangan dapat menjerumuskan dunia ke dalam resesi dan Beijing berkomitmen untuk menyelesaikannya dengan "tenang, rasional dan kooperatif".

Baca Juga: Gedung Putih dikabarkan akan memblokir semua investasi AS ke China

Perselisihan ini telah berdampak buruk bagi ekonomi Cina.

Ekspor China secara tak terduga turun pada Agustus karena pengiriman ke Amerika Serikat turun tajam. Hal ini mengindikasikan adanya pelemahan lebih lanjut dalam ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk stimulus lebih banyak.

Beijing diperkirakan akan mengumumkan lebih banyak kebijakan-kebijakan dukungan dalam beberapa bulan mendatang untuk menghindari risiko perlambatan ekonomi yang lebih tajam karena Amerika Serikat meningkatkan tekanan perdagangan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×