Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam pidatonya di Israel, Netanyahu mengatakan dia ingin "menuntut pembalasan dari serangan yang dilakukan" dan memulihkan pencegahan untuk mencegah konflik di masa depan.
Hamas memulai serangan roketnya pada hari Senin setelah berminggu-minggu terjadi ketegangan atas kasus pengadilan yang memutuskan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina di Yerusalem Timur. Aksi Hamas juga dilatarbelakangi oleh bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga umat Islam, selama bulan Ramadhan.
Militer Israel mengatakan bahwa Hamas dan faksi bersenjata lainnya telah menembakkan lebih dari 2.800 roket dari Gaza selama sepekan terakhir.
Ini lebih dari setengah jumlah yang ditembakkan selama 51 hari dalam perang tahun 2014 antara Hamas dan Israel, kata militer, dan lebih intensif bahkan daripada pemboman Hizbullah dari Lebanon selama perang tahun 2006 antara Israel dan kelompok Syiah yang didukung Iran.
Banyak roket telah dicegat oleh sistem anti-rudal Israel, sementara beberapa di antaranya jatuh dengan posisi jauh dari perbatasan.