Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, korban tewas di Gaza melonjak menjadi 192 orang, termasuk 58 anak-anak. Jatuhnya korban terjadi di tengah serangan udara dan artileri Israel yang intensif sejak pertempuran meletus Senin lalu.
Sementara itu, menurut pihak berwenang Israel, sepuluh orang tewas di Israel, termasuk dua anak.
Upaya penyelamatan
Di rumah-rumah yang hancur selama serangan Israel di lingkungan Gaza pada Minggu pagi, warga Palestina bekerja untuk membersihkan puing-puing dari salah satu bangunan yang hancur. Pada saat itu, mereka menemukan mayat seorang wanita dan pria.
"Ini adalah momen-momen mengerikan yang tidak dapat digambarkan oleh siapa pun. Seperti gempa bumi yang melanda daerah itu," kata Mahmoud Hmaid, ayah tujuh anak yang membantu upaya penyelamatan.
Baca Juga: Jokowi, Sultan Brunei dan PM Malaysia mengutuk agresi Israel ke wilayah Palestina
Militer Israel mengatakan pesawatnya telah menargetkan sistem terowongan Hamas yang berada di bawah jalan di Kota Gaza.
"Fasilitas militer bawah tanah runtuh, menyebabkan fondasi rumah sipil di atasnya juga runtuh, menyebabkan korban yang tidak diinginkan," kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan, pihaknya berusaha menghindari korban sipil, tetapi mengatakan Hamas memikul tanggung jawab karena secara sengaja menempatkan infrastruktur militernya di bawah rumah-rumah sipil, sehingga membuat warga sipil terancam bahaya.
Baca Juga: Indonesia meminta negara anggota OKI bersatu dukung kemerdekaan Palestina