Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi menerapkan jam malam selama 24 jam penuh di kota suci Mekah dan Madinah, memperluas langkah-langkah untuk memerangi virus corona baru yang telah menginfeksi lebih dari 1.700 orang dan menewaskan 16 orang di Kerajaan.
Meski begitu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kamis (2/4), mengatakan, ada beberapa pengecualian dalam pemberlakuan jam malam tersebut, termasuk untuk pekerja penting serta penduduk membeli makanan dan mengakses perawatan medis.
"Mobil-mobil di distrik perumahan di Mekah dan Madinah hanya bisa membawa satu penumpang untuk membatasi penularan virus corona," kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam keterangan tertulis seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Sedih, angka kematian di Spanyol akibat virus corona tembus 10.000
Negara berpenduduk 30 juta itu telah mengambil langkah drastis untuk mengatasi virus corona, dengan menghentikan penerbangan internasional, menutup sebagian besar tempat-tempat umum, dan menangguhkan ibadah umrah sepanjang tahun ini.
Pada Selasa (31/3), Kerajaaan meminta umat Islam seluruh dunia untuk menunda ibadah haji tahun ini. Tapi, Arab Saudi belum memutuskan, apakah akan menangguhkan ibadah haji 2020 sambil menunggu perkembangan tentang pandemi virus corona.
Kerajaan memperketat pembatasan pergerakan, dengan masuk dan keluar ke Riyadh, Mekah, Madinah, dan Jeddah. Beberapa lingkungan di Mekah dan Madinah sudah dikunci penuh, tapi di kota-kota lain jam malam masih berlaku mulai 3 sore hingga 6 pagi.
Provinsi penghasil minyak, Qatif di Timur Arab Saudi, tempat kasus virus corona pertama kali terdeteksi di Kerajaan bulan lalu di antara peziarah Muslim Syiah yang kembali dari Iran, telah terkunci selama hampir empat minggu.
Baca Juga: Mulai besok, Thailand terapkan jam malam secara nasional
Arab Saudi memiliki infeksi dan kematian terbanyak di antara Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam negara. Tetapi, pejabat kesehatan mengatakan, pengalaman masa lalu memerangi Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) membantu mempersiapkan Kerajaan untuk menghadapi wabah virus corona.