kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Perdana Menteri: Perekonomian Thailand Dalam Krisis


Rabu, 24 Januari 2024 / 10:38 WIB
Perdana Menteri: Perekonomian Thailand Dalam Krisis
ILUSTRASI. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan perekonomian negaranya sedang dalam krisis. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan perekonomian negaranya sedang dalam krisis. Untuk itu, ia menambahkan bahwa pemerintah akan meluncurkan langkah-langkah stimulus selain bantuan untuk meningkatkan pertumbuhan.

“Saya menegaskan bahwa perekonomian tidak berjalan baik dan berada dalam krisis,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/1).

Ia menambahkan bahwa tidak masalah jika bank sentral tidak sependapat dengannya.

Komentar Srettha muncul setelah gubernur bank sentral mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa langkah-langkah stimulus pemerintah tidak akan memperbaiki masalah struktural yang mengganggu perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara.

Baca Juga: Thailand Downgrades 2024 GDP Growth Projection to 2.8%

Gubernur Bank of Thailand (BOT) Sethaput Suthiwartnarueput mengatakan, pertumbuhan Thailand lebih lambat dari perkiraan namun perekonomiannya tidak berada dalam krisis seperti yang digambarkan oleh pemerintah. Namun, pernyataan ini mendapat kecaman dari perdana menteri karena bank sentral tidak memangkas suku bunga meskipun inflasi berada dalam kisaran target. 

Srettha mengatakan suku bunga yang tinggi merugikan bisnis dan mendesak BOT untuk menurunkan suku bunga, yang merupakan angka tertinggi dalam satu dekade sebesar 2,5%.

Pemerintahannya telah menjanjikan sejumlah langkah stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian, termasuk program bantuan senilai $14,3 miliar yang menargetkan 50 juta warga Thailand.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×