Sumber: AP, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Berdasarkan data yang dirilis hari ini oleh Biro Statistik China, pada kuartal terakhir 2008, perekonomian China semakin terperosok dalam. Hal itu diakibatkan oleh efek domino krisis finansial global. Ini juga menandakan, bakal ada lebih banyak pengangguran dan efek negatif lainnya.
Pertumbuhan ekonomi Negeri Panda dalam tiga bulan yang berakhir Desember, melorot 6,8% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Melihat kondisi ini, para analis lantas memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi China tahun 2009 sebesar 5%.
“Krisis finansial yang melanda internasional semakin dalam dan meluas. Alhasil, dampak negatif akan terus berlanjut di perekonomian ekonomi,” kata Ma Jiantang, commissioner in charge Biro Statistik China. Namun dalam laporan tersebut, Pemerintah China juga berjanji juntuk terus menciptakan masyarakat yang harmonis dan stabil.
Perdana Menteri China Wen Jiabao dijadwalkan untuk mengunjungi Eropa pada bulan ini. Jiabao bakal melakukan pertemuan dengan beberapa pimpinan Eropa dan membicarakan masalah kebijakan untuk mengatasi perlambatan ekonomi global yang turut menghantam para eksportir China.
Sebelumnya, pada November lalu, Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu sudah mengumumkan untuk mengucurkan dana stimulus senilai 4 triliun yuan atau US$ 586 miliar untuk meningkatkan konsumsi domestik China. Namun dampaknya belum akan terasa hingga beberapa bulan ke depan.