kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.268   299,54   5,02%
  • KOMPAS100 896   52,70   6,25%
  • LQ45 709   40,09   5,99%
  • ISSI 194   8,00   4,31%
  • IDX30 374   21,31   6,04%
  • IDXHIDIV20 454   21,82   5,05%
  • IDX80 102   5,98   6,24%
  • IDXV30 107   5,25   5,18%
  • IDXQ30 124   6,06   5,15%

Peringatan China ke AS: Hindari ambil tindakan berbahaya yang bisa panaskan situasi


Jumat, 07 Agustus 2020 / 23:39 WIB
Peringatan China ke AS: Hindari ambil tindakan berbahaya yang bisa panaskan situasi
ILUSTRASI. Bendera China dan AS untuk menyambut kunjungan Menteri Transportasi AS Elaine Chao di Kementerian Transportasi China di Beijing, China, 27 April 2018.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

Seruan itu datang ketika AS meningkatkan kampanye diplomatik yang luas terhadap Beijing, menuduhnya atas segala hal, mulai dari pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran hingga upaya untuk menjajah wilayah Laut China Selatan.

Termasuk, tuduhan menggunakan teknologi seperti aplikasi populer TikTok untuk memanen informasi pribadi ratusan juta orang di seluruh dunia.

Pada Rabu (5/8), Beijing diliputi amarah setelah Washington menyatakan, akan mengirim Menteri Kesehatan Alex Azar ke Taiwan, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan pejabat lainnya.

Baca Juga: Diplomat top China: Ikatan militer harus jadi faktor penstabil hubungan Tiongkok-AS

Azar akan menjadi anggota kabinet AS pertama yang mengunjungi Taiwan sejak 1979 silam. Karena klaim teritorial China atas pulau itu, Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan AS meskipun mereka bersekutu dekat.

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menyerukan, agar kunjungan itu dibatalkan. "China dengan tegas menentang pertukaran resmi antara AS dan Taiwan," kata dia seperti Channelnewsasia.com lansir.

"Kami mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu China untuk menghindari secara serius yang membahayakan hubungan China-AS, serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tegas Wang.



TERBARU

[X]
×