Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/SEOUL. Hampir satu tahun setelah Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu terakhir kali, Korea Utara telah kembali melakukan uji coba rudal jarak pendek dan mengeluarkan retorika yang keras. Sementara, Washington tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengurangi sanksi.
Melansir Reuters, pertemuan terakhir kedua pemimpin - yang dilakukan di Zona Demiliterisasi antara kedua Korea - tidak banyak memecah kebuntuan dalam pembicaraan denuklirisasi.
Hal ini menyebabkan meningkatnya ketegangan, meskipun Trump - yang pernah mencemooh Kim sebagai "Little Rocket Man" - sebagian besar meremehkan tindakan Pyongyang.
Berikut adalah garis waktu perkembangan tersebut:
12 Juni 2018:
Pertemuan puncak di Singapura dihadiri pertama kalinya oleh presiden Amerika dan pemimpin Korea Utara. Akan tetapi, pernyataan yang keluar dari pertemuan itu tidak jelas tentang hal-hal spesifik. Sebagai gantinya, pertemuan itu hanya menghasilkan komitmen umum.
Sejak pertemuan puncak itu, Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda nyata kesediaannya untuk meninggalkan senjata nuklirnya. Para ahli mengatakan, Korut diyakini terus melanjutkan pengembangan persenjataan nuklirnya. Washington, pada saat yang sama, telah berusaha untuk terus menerapkan sanksi, sehingga membuat Korea Utara menuding AS tetap berpegang teguh pada kebijakan yang bermusuhan.