kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perlu 34 tahun ungkap kasus pembunuhan PM Swedia, tersangka tak bisa dihukum


Kamis, 11 Juni 2020 / 10:43 WIB
Perlu 34 tahun ungkap kasus pembunuhan PM Swedia, tersangka tak bisa dihukum
ILUSTRASI. Ilustrasi kriminal, pembunuhan, mati. kekerasan, kejahatan ilustarsi


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Stockholm. Di negara maju di Eropa, yakni Swedia juga tidak gampang mengusut kasus pembunuhan.

Bahkan, untuk mengungkap kasus pembunuhan pejabat tinggi di Swedia pun membutuhkan waktu lebih dari 30 tahun.

Terbaru, jaksa Swedia mengumumkan sosok yang diyakini merupakan pembunuh Perdana Menteri Olof Palme pada 1986.

Setelah 34 tahun, jaksa mengumumkan pelaku utama kasus pembunuhan PM Olof adalah Stig Engstrom, seorang desainer grafis yang dikenal sebagai "Skandia Man".

Namun, jaksa juga tidak bisa menjebloskan pelaku kasus pembunuhan PM Olof ke penjara karena tersangka sudah bunuh diri tahun 2000 silam.

Ketua Jaksa Penuntut Krister Petersson menyatakan, karena pembunuh PM Olof Palme sudah tewas, maka kasusnya dianggap sudah selesai dan ditutup.

Baca juga: Harga mobil bekas Honda CRV semakin murah

PM Swedia itu tewas setelah ditembak dari belakang ketika dia berjalan keluar dari gedung bioskop bersama istrinya di Stockholm.

Kasus pembunuhan itu terjadi di jalanan paling ramai di Swedia, di mana pada hari itu dia baru saja membubarkan tim keamanannya.

Putra Palme, Marten, kepada radio setempat mengatakan dia yakin jaksa sudah mengambil keputusan tepat dengan menutup kasus pembunuhan tersebut.

Ribuan orang sudah diwawancari mengenai kasus pembunuhan 34 tahun silam itu. Seorang penjahat kelas teri sempat dihukum.

Namun, putusannya kemudian dibatalkan.

Baca juga: Jika sering kentut, pertanda sakit apa?

Dalam konferensi pers seperti diberitakan BBC Rabu (10/6/2020), Ketua Jaksa Petersson menyebut senjata yang dipakai untuk menembak Olof Palme tidak ditemukan. Pun tidak didapatkan adanya bukti forensik baru.

Namun, tim jaksa yang memeriksa pernyataan Engstrom kepada polisi menyimpulkan bahwa versinya tentang peristiwa itu tak sesuai.

"Bagaimana dia bersikap persis seperti yang kami pikirkan mengenai langkah demi langkah yang dilakukan si pelaku," beber Petersson.

Awalnya, Stig Engstrom sama sekali tidak masuk ke dalam radar penyelidikan, hingga mereka kemudian mulai mengulik latar belakangnya.

Disebutkan bahwa Engstrom piawai menggunakan senjata, pernah berdinas sebagai tentara, dan merupakan anggota kelab menembak,

Di tempat tinggalnya, dia masuk ke dalam lingkaran penentang kebijakan Palme, dengan kerabat menyebut dia sering berpikiran negatif tentangnya.

Si pelaku juga disebut mempunyai masalah finansial, begitu juga dengan masalah di mana dia mengalami ketergantungan alkohol.

Meski begitu, penyelidik masih belum mendapatkan "gambaran utuh" mengenai motif Engstrom membunuh PM Swedia tersebut, kata Petersson.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×