kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Perluas pengaruh, Rusia segera bangun fasilitas angkatan laut baru di Sudan


Selasa, 17 November 2020 / 09:00 WIB
Perluas pengaruh, Rusia segera bangun fasilitas angkatan laut baru di Sudan
ILUSTRASI. Korvet rudal Angkatan Laut Rusia Dmitrovgrad berlayar melewati Jembatan Dvortsoviy di atas Sungai Neva selama parade Hari Angkatan Laut di Saint Petersburg, Rusia 26 Juli 2020


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (16/11) akhirnya menyetujui rencana pembangunan fasilitas angkatan laut baru di Sudan. Reuters mengabarkan bahwa fasilitas tersebut mampu dijadikan tempat berlabuh bagi kapal militer bertenaga nuklir.

Langkah ini diyakini dapat memperluas luas pengaruh Rusia, terutama di wilayah Afrika, ini merupakan penempatan militer substansial pertama Rusia di wilayah tersebut sejak keruntuhan Uni Soviet.

Fasilitas militer baru Rusia ini direncanakan akan dibangun di sekitar Port Sudan dan mampu menampung hingga 300 personel militer dan sipil.

Pembangunan fasilitas militer ini merupakan tindak lanjut dari KTT Rusia-Afrika yang dipimpin langsung oleh Putin tahun lalu. Di saat yang sama, dua unit pesawat bomber bertenaga nuklir milik Rusia juga mendarat di Afrika Selatan sebagai simbol kesungguhan Rusia di benua Afrika.

Baca Juga: AS mengancam, Turki tetap aktifkan sistem rudal S-400 buatan Rusia

Dalam sebuah keputusan yang terbit hari Senin lalu, Putin mengatakan dia telah menyetujui proposal pemerintah Rusia untuk mendirikan pusat logistik angkatan laut di Sudan dan memerintahkan kementerian pertahanan untuk menandatangani perjanjian untuk mewujudkannya.

Melansir Reuters, sebuah draft dokumen dipublikasikan awal bulan ini oleh pemerintah Rusia menjelaskan bahwa fasilitas baru di Sudan tidak bisa ditempati lebih dari empat kapal pada saat yang bersamaan.

Fasilitas tersebut akan digunakan untuk perbaikan dan pasokan kembali operasi dan sebagai tempat di mana personel angkatan laut Rusia dapat beristirahat.

Baca Juga: Rusia kirimkan pasukan perdamaian untuk amankan Nagorno-Karabakh



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×