kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan ventilator meningkat, Li Xiting tambah kekayaan US$ 3,5 miliar


Jumat, 03 April 2020 / 15:33 WIB
Permintaan ventilator meningkat, Li Xiting tambah kekayaan US$ 3,5 miliar
ILUSTRASI. Dolar Singapura


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pandemi virus corona menghancurkan ekonomi, pasar, dan kekayaan di Singapura. Kendati demikian tiga pendiri perusahaan yang membuat ventilator menambahkan senilai US$ 7 miliar untuk gabungan kekayaan mereka tahun ini seperti pemberitaan Bloomberg pada Jumat (3/4).

Alat itu diandalkan oleh penyedia layanan kesehatan untuk menjaga pasien yang sakit tetap hidup. Saham produser alat itu, Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics Co telah naik 40%, lantaran lonjakan permintaan untuk perangkat yang menyelamatkan jiwa itu. Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus ini, telah membanjiri rumah sakit di seluruh dunia dengan pasien yang kesulitan bernapas.

Pendiri dan CEO Mindray Bio-Medical Electronics Co Li Xiting telah menambahkan kekayaan bersih senilai US$ 3,5 miliar. Kini ia memiliki kekayaan US$ 12,5 miliar pada akhir Kamis, menurut Bloomberg Billionaires Index. Ia tercatat sebagai orang paling tajir di Singapura.

Baca Juga: Kasus infeksi corona di Singapura naik dari 100 menjadi 1.000 dalam sebulan

Hal ini menempatkannya sebagai salah satu dari lima orang terkaya top di dunia. Jeff Bezos naik US$ 3,4 miliar, sementara Bill Gates turun US$ 15,3 miliar.

Krisis kesehatan global telah mengekspos kekurangan ventilator. Sementara perusahaan-perusahaan dari Ford Motor Co dan General Motors Co bergegas membantu meningkatkan produksi mereka. 

Sekretaris dewan Mindray Li Wenmei mengatakan bahwa permintaan global setidaknya 10 kali lipat dari apa yang tersedia di rumahsakit.

Sebagai gambaran, New York hanya memiliki persediaan enam hari lagi dari kehabisan pasokan, menurut Gubernur negara bagian Andrew Cuomo.

Jumlah kematian di seluruh dunia telah melebihi 52.000 sementara infeksi telah mencapai 1 juta. Italia dan Spanyol adalah yang paling terkena dampak di Eropa, tetapi penyakit ini juga telah menyebar dengan cepat di seluruh AS, di mana Presiden Donald Trump memperingatkan 100.000 kematian atau lebih.

Perhimpunan Critical Care Medicine memperkirakan bahwa 960.000 pasien akan membutuhkan dukungan ventilator di AS. Tetapi negara ini hanya memiliki sekitar 200.000 mesin semacam itu. 

Di Italia, negara dengan jumlah kematian terbanyak, kekurangan ventilator yang parah telah memaksa dokter melakukan triase pasien.

Sampai akhir bulan lalu, ventilator Mindray tidak memiliki persetujuan di pasar AS tetapi Food and Drug Administration mengizinkan penggunaannya berdasarkan aturan darurat yang dirancang untuk membantu mengurangi kekurangan tersebut. Langkah itu juga telah meningkatkan prospek Mindray.

Otoritas juga telah memberikan peluang bagi produk ventilator China untuk memasuki pasar AS dengan cepat. Analis yang dipimpin oleh Tian Jiaqiang di Citic Securities Co menulis dalam catatan penelitian minggu ini.

Mindray yang menghasilkan 3.000 ventilator sebulan, bukan satu-satunya produsen alat berat di China. Beijing Aeonmed Co. juga mendapat otorisasi FDA bulan lalu, menurut situs web regulator. Saham Jiangsu Yuyue Medical Equipment & Supply Co, pembuat lain, telah menguat 91% tahun ini di Shenzhen, meningkatkan nilai pasarnya menjadi US$ 5,5 miliar.

Meskipun Mindray, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 44 miliar, dikerdilkan oleh raksasa perangkat medis seperti Medtronic Plc yang berbasis di Dublin, perusahaan China memiliki potensi untuk memperluas pangsa pasarnya, kata Nikkie Lu, seorang analis Bloomberg Intelligence.

Baca Juga: Bertambah, warga Indonesia meninggal akibat virus corona di Singapura

"Ini memiliki rekam jejak yang sangat baik, dengan produk-produknya dapat memasuki pasar seperti Eropa dan Hong Kong", katanya.

Dalam pengajuan pendapatan minggu ini, Mindray mengatakan pesanan dari Eropa terutama telah meningkat secara dramatis, dengan Italia membeli batch pertama dari hampir 10.000 peralatan termasuk ventilator dan monitor.

Perusahaan, yang memiliki 17 anak perusahaan di China dan beroperasi di 30 negara, membuat sistem pemantauan kesehatan, ventilator, defibrillator, mesin anestesi dan sistem infus. Perusahaan ini memiliki tim penjualan langsung di AS dan mitra global lama termasuk Mayo Clinic, Johns Hopkins Hospital, Massachusetts General Hospital dan Cleveland Clinic, menurut laporan tahunannya.
Tidak selamanya

Dorongan untuk kekayaan Ketua Mindray Li, yang mendirikan perusahaan pada tahun 1991 bersama dengan Xu dan Cheng, kontras dengan erosi dalam kekayaan bersih rekan-rekannya di Asia. Li Ka-shing, pria terkaya Hong Kong, telah kehilangan kekayaan senilai US$ 7,1 miliar tahun ini. Lantaran kota ini berjuang melawan resesi akibat kemandekan ganda dari pandemi dan protes politik tahun lalu. Singapura melaporkan kontraksi ekonomi terbesar dalam satu dekade pada kuartal pertama, dan mengharapkan resesi parah untuk tahun ini.

"Boom ventilator tidak akan bertahan selamanya. Seiring bertambahnya usia masyarakat, permintaan akan tumbuh untuk alat bantu pernapasan, tetapi tidak sesuai dengan skala yang terlihat selama krisis ini. Penjualan pasti akan turun setelah wabah," pungkas Lu.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×