kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pernah hidup miskin dan menjadi kriminal (2)


Rabu, 08 November 2017 / 14:35 WIB
Pernah hidup miskin dan menjadi kriminal (2)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Masa kecil yang suram ikut membentuk watak Vincent McMahon menjadi pribadi yang keras namun tahan banting. Karakter ini pula yang yang diperlihatkan dalam bisnis yang dijalani miliarder pemilik kekayaan US$ 1,37 miliar versi Forbes tersebut. Ia memilih bisnis pertunjukan hiburan gulat sebagai mesin uangnya. Bisnis tersebut ia jalani lewat kendaraan World Wrestling Entertainment (WWE). Kini tontonan tersebut termasuk populer di Amerika Serikat.

Sebelum menjadi pengusaha sukses di Negeri Paman Sam, Vincent Kennedy McMahon pernah merasakan masa-masa pahit. Masa kecil Vince, begitu ia biasa disapa, juga tidak menyenangkan seperti yang dibayangkan banyak orang. Ia acap menjadi korban bully di masa kecil.

Kehidupan Vince kecil memang keras. Pria berkebangsaan Amerika Serikat (AS) tersebut dilahirkan di keluarga yang kurang berada. Dalam wawancaranya dengan Muscle & Fitness di tahun 2016, Vince menyebut keluarganya sangat miskin bahkan penghasilan orangtuanya berada di bawah garis kemiskinan.

Namun pengalaman hidup susah tersebut ikut menempa prinsip hidupnya. Vince pun memiliki motivasi kuat untuk mengubah keadaan. Namun di sisi lain, kehidupan keras juga membuatnya bengal. Apalagi Vince memiliki pengalaman buruk saat masih kecil. Semasa kecil Vince kerap menjadi korban kekerasan alias bullying oleh orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya.

Banyak teman sebaya yang kerap menghajarnya hingga babak belur. Bukan cuma temannya yang memukuli, ayah tiri Vinve yakni Leo Lupton pun sering memukuli dirinya.

Lupton merupakan suami kedua dari ibunya pasca bercerai dengan ayah kandungnya Vince. Kesal karena sering diperlakukan semena-mena oleh ayah tirinya, Vince bahkan mengakui bahwa ia pernah berencana membunuh ayah tirinya tersebut.

Beruntung, niat Vince tersebut kandas lantaran Lupton keburu meninggal dunia. Dengan nada becanda Vince mengatakan ayah tirinya adalah orang yang beruntung karena tidak merasakan kemarahannya.

Pengalaman buruk bukan secara fisik saja. Vince juga pernah diperlakukan tidak layak semasa kecil. Vince pernah mengalami pelecahan seksual oleh orang-orang disekitarnya.

Pada akhirnya, pengalaman kelam tersebut memberi dia pelajaran bahwa dalam hidup semua orang harus mampu bertahan di bawah tekanan seberat apapun.

Karena hidupnya yang keras itu membentuk pula watak Vince. Semasa remaja, Vince tampil menjadi pribadi yang kasar dan kerap terlibat perkelahian. Bukan hanya perkelahian, Vince juga beberapa kali terlibat tindak kriminal. Ia  pernah kedapatan mencuri mobil merek Ford keluaran tahun 1952.

Karena tingkah lakunya yang buruk itu,  ayah kandungnya sempat mengirim Vince ke sekolah militer di Fishburne Military School di Waynesboro, Virginia. Di sekolah militer itu, kelakuan buruk Vince susah hilang. Ia tetap saja bengal. Ia bahkan pernah mengambil mobil komandannya tanpa izin dan kemudian dibawa jalan-jalan bersama temannya.

Kehidupan Vince memang beranjak membaik saat di bawah asuhan ayah kandungnya. Kebetulan sang ayak memiliki bisnis pertunjukan gulat hiburan. Acap menonton gulat membuat Vince tertarik menjadi atlet gulat di tempat ayahnya untuk menambah penghasilan.

Di ring gulat hiburan, Vince selalu mencirikan sosok dirinya sebagai pegulat kaya raya yang dapat menyelesaikan seluruh masalah dengan uang. Ini berbeda jauh dengan kehidupan masa lalunya yang lebih sering tinggal di parkiran minibus di Amerika Serikat.

Sang ayah kandung juga mau menyekolahkan Vince lantaran sang ibu tidak memiliki dana sepeninggal suami keduanya. Sebetulnya Vince tidak mengenal dekat ayah kandungnya karena sejak kecil tinggal bersama sang ibu. Kata Vince, dirinya hanya bertemu ayahnya waktu libur panjang saja.                   

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×