Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penularan melalui udara SARS-CoV-2 dapat terjadi selama prosedur medis yang menghasilkan aerosol.
WHO, bersama-sama dengan komunitas ilmiah, telah secara aktif mendiskusikan dan mengevaluasi apakah SARS-CoV-2 juga dapat menyebar melalui aerosol tanpa adanya prosedur penghasil aerosol, terutama di dalam ruangan pengaturan dengan ventilasi buruk.
Teori-teori ini menunjukkan bahwa:
1) sejumlah tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis (<5 μm) dengan cara menguap
2) pernapasan normal dan bicara menghasilkan aerosol yang dihembuskan.
Dengan demikian, orang yang rentan dapat menghirup aerosol dapat terinfeksi jika aerosol mengandung virus dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan infeksi ke orang lain.
Namun, proporsi diketahui seberapa besar droplet yang diembuskan saat menguap bisa menghasilkan aerosol. Selain itu, dosis virus SARS-CoV-2 yang bisa menyebabkan infeksi pada orang lain juga tidak diketahui, tetapi telah dipelajari untuk virus pernapasan lainnya.