kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan asal China bersiap ramaikan bursa Hong Kong


Rabu, 16 September 2020 / 16:51 WIB
Perusahaan asal China bersiap ramaikan bursa Hong Kong
ILUSTRASI. A masked business man walking pass the stocks index board in Hong Kong, China, February 26, 2020. Photo by May James/ABACAPRESS.COM


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

ZTO Express sendiri merupakan perusahaan pengiriman ekspres terbesar di china, dengan pangsa pasar mencapai 21,5% menurut laman resminya. Pendapatan besih ZTO tumbuh 6,5% pada kuartal II secara year on year (yoy) menjadi US$ 214 juta karena banyaknya pengiriman yang dilakukan dari transaksi jual beli online.

Perusahaan ini berencana memberi harga pada penawaran di Hong Kong pada 22 September dan mulai bedagang di bursa pada 29 September 2020. Goldman Sachs Group akan menjadi sponsor tunggal untuk pencatatan ZTO sedangkan UBS Group AG, China International Capital Corp dan Citigroup menjadi joint bookrunner.

Menurut Ernst & Young (EY) pasar IPO di Asia Pasifik memang lebih menarik dan tangguh, lantaran menjadi kawasan yang lebih dulu pulih dari dampak awal pandemi Covid-19. "Aktivitas kuat di bursa STAR (Shanghai) dan lebih banyak IPO raksasa di bursa Hong Kong membantu mendorong kenaikan," kata EY.

Beberapa nama besar memang sudah tercatat di Hong Kong. Seperti raksasa gim asal China yakni Netease yang meluncurkan listingnya di Hong Kong dan berhasil meraup dana segar sebanyak US$ 2,7 miliar. Perusahaan e-commerce China yakni JD.com juga mulai berdagang di Hong Kong pada Juni 2020 lalu dan meraup dana US$ 3,87 miliar.

Baca Juga: Perusahaan logistik China IPO di AS

Para analis memperkirakan bahwa perusahaan China yang terdaftar di AS akan berbondong-bondong pindah ke bursa Hong Kong atau China di tengah ketegangan antar dua negara yang semakin memanas.

di samping itu, sentimen anti China yang digaungkan Amerika Serikat juga membuat perusahaan asal China mau tidak mau harus mengambil alternatif. Apalagi setelah Senat AS mengesahkan Rencana Undang-Undang (RUU) bulan lalu yang melarang banyak perusahaan China untuk terdaftar di bursa Amerika.

"Potensi perubahan peraturan pencatatan AS untuk perusahaan China ddapat meningkatkan aktivitas IPO di bursa saham China dan Hong Kong," tulis EY dalam laporannya. Terbukti, saat ini sudah ada lebih 138 perusahaan yang mengajukan IPO di Hong Kong. Hal ini tentu mnunjukkan bahwa pasar IPO di Asia masih sangat besar.

Adapun, total dana pasar IPO di Hong Kong yang dihimpun pada semester I 2020 telah tumbuh sebanyak 22% dengan total 64 listing baru. Sementara total dana yang dikumpulkan dari IPO tersebut menurut data PwC sudah mencapai US$ 87,5 miliar.

Selanjutnya: China larang pengiriman produk yang sering para pendemo pakai ke Hong Kong




TERBARU

[X]
×