Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Perusahaan-perusahaan China berlomba untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) milik DeepSeek yang dipercaya mampu meningkatkan produktivitas.
Mengutip CNBC, saat ini sudah ada sembilan perusahaan sekuritas keuangan, tiga operator telekomunikasi milik negara, dan produsen telepon pintar Honor yang sudah menunjukkan minat untuk berintegrasi dengan DeepSeek.
Delapan produsen mobil, termasuk BYD juga dilaporkan telah mendekati DeepSeek untuk meningkatkan kualitas produknya.
Produsen mobil listrik populer asal China, BYD, resmi menggandeng DeepSeek untuk mengembangkan teknologi otonom baru berbasis kecerdasan buatan alias AI.
Tidak hanya itu, perusahaan teknologi lain seperti Alibaba, Huawei, Tencent, dan Baidu juga telah menawarkan cara bagi klien untuk mengakses model terbaru DeepSeek.
Baca Juga: Siap Mengancam Tesla, BYD Gandeng DeepSeek untuk Teknologi AI
DeepSeek Muncul di Saat yang Tepat
Teknologi AI milik DeepSeek langsung menjadi fenomena global sejak awal tahun 2025. Layanan chatbot yang dimiliki diklaim mampu mengalahkan pesaingnya, ChatGPT, dalam hal biaya.
Wei Sun, kepala analis kecerdasan buatan di Counterpoint Research, mengatakan bahwa meledaknya nama DeepSeek belakangan ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Sun secara khusus menyoroti tingginya tingkat adopsi teknologi DeepSeek di antara perusahaan besar dengan skala global yang bergerak di berbagai sektor.
"Hal ini sungguh belum pernah terjadi sebelumnya. Kita tahu bahwa hal ini akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar," kata Sun.
Wenhao Zhang, CEO konsultan pemasaran konsumen Doodod yang berkantor pusat di Beijing, juga menyanjung meledaknya nama DeepSeek.
Baca Juga: Daftar 6 Negara yang Melarang Penggunaan DeepSeek
Menurutnya, faktor penting dalam naiknya popularitas DeepSeek adalah timing.
DeepSeek merilis model R1 terbarunya pada tanggal 20 Januari. Kabar mengenai kemampuan penalaran berbiaya rendahnya memicu aksi jual saham teknologi global pada tanggal 27 Januari, tepat saat jutaan pekerja perkotaan di China pulang ke kampung halaman untuk liburan Tahun Baru Imlek.
"Wilayah-wilayah di China yang kurang berkembang memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai AI dan dampaknya, sebuah topik yang sebelumnya hanya dibahas di kota-kota terbesar di China," kata Zhang.
Zhang percaya bahwa DeepSeek telah berhasil melakukan edukasi di pasar utama. Jika terus berlanjut, DeepSeek diyakini akan mampu mendorong perkembangan seluruh ekosistem.
Tonton: Daftar 6 Negara yang Melarang Penggunaan DeepSeek