Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Sejumlah mata uang Asia melemah pada perdagangan Rabu (27/8/2025) seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) setelah sempat terkoreksi sehari sebelumnya.
Sementara itu, bursa saham regional bergerak variatif menjelang rilis kinerja keuangan kuartal II Nvidia yang dinanti pasar.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,48% ke Rp 16.355 per Dolar AS pada Rabu (27/8/2025)
Peso Filipina memimpin pelemahan dengan turun 0,41%. Investor bersikap hati-hati menjelang keputusan Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) pada Kamis (28/8), yang diperkirakan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Jika terealisasi, ini akan menjadi pemangkasan keempat berturut-turut dan menurunkan suku bunga ke level terendah dua tahun di 5,50%.
Meski mata uang melemah, indeks saham acuan Filipina justru melonjak 2,08%, mencatatkan reli harian terbaik sejak akhir April berkat ekspektasi penurunan bunga.
Di kawasan, rupiah dan ringgit Malaysia kompak melemah 0,40%, sementara baht Thailand turun tipis 0,03%.
Baca Juga: Rupiah Spot Turun 0,42% ke Rp 16.368 per Dolar AS pada Rabu (27/8), Terlemah di Asia
Indeks dolar AS (DXY) naik 0,2% ke level 98,44, pulih dari penurunan 0,24% pada sesi sebelumnya.
Penguatan dolar terjadi meski masih ada kekhawatiran soal independensi The Fed, menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang berencana memecat Gubernur Federal Reserve Lisa Cook terkait dugaan penyimpangan hipotek. Langkah Trump ini sempat mengguncang kepercayaan pasar terhadap kebijakan moneter AS.
“Risiko utama adalah keraguan terhadap independensi The Fed bisa memicu ketidakpastian inflasi dan kredibilitas kebijakan moneter AS. Hal ini berpotensi memperbesar volatilitas ekspektasi suku bunga dan nilai tukar dolar, sehingga menekan mata uang Asia yang rentan terhadap aliran modal asing,” ujar Lloyd Chan, analis valas MUFG.
Selain itu, pelaku pasar juga bersiap menanti data inflasi AS yang akan dirilis Jumat (29/8).
Baca Juga: Baht Thailand dan Peso Filipina Terlemah di Antara Mata Uang Asia yang Lesu
Dari sisi saham, sektor teknologi Asia mencatat kenaikan menjelang laporan laba Nvidia.
Cambricon Technologies Corp di China melonjak hingga 8,2% ke rekor tertinggi setelah mencatatkan laba terbesar sepanjang sejarah.
Nikon Corp di Jepang bahkan meroket 21%, sementara saham Samsung Electronics di Korea Selatan naik 0,6%.
Indeks saham Taiwan menguat 0,88%, Korea Selatan 0,25%, Indonesia 0,34%, sedangkan Singapura turun tipis 0,07%.
Sementara itu, risalah rapat Bank Sentral Thailand menunjukkan kebijakan moneter masih perlu tetap akomodatif, sedangkan bank sentral Korea Selatan diperkirakan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Kamis.