Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
American Soybean Association bahkan telah mengirim surat resmi kepada Presiden Donald Trump, memperingatkan bahwa China sudah mengamankan kontrak pasokan jangka panjang dengan Brasil untuk menghindari pembelian dari AS.
Ragland, meski mendukung Trump, mendesak pemerintah segera menuntaskan kesepakatan dagang. “Kami sangat butuh solusi cepat. Kalau tidak, petani akan makin terpuruk,” ujarnya.
Situasi ini mengingatkan pada perang dagang 2018–2020 yang menimbulkan kerugian US$ 26 miliar bagi sektor pertanian AS, dengan kedelai menyumbang 71% dari total kerugian tersebut.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) Bidik Pasar China dan India di Tengah Tekanan Global
Kini, dengan proyeksi panen mencapai 4,3 miliar bushel, keenam terbesar dalam sejarah—ketiadaan pasar China berpotensi menekan harga lebih dalam lagi.
Jika tak ada terobosan sebelum panen, petani terancam harus menjual kedelai dengan harga murah atau menanggung biaya penyimpanan yang mahal.
Ragland menutup peringatannya dengan pesan emosional: “Kami adalah tulang punggung Amerika. Tapi kalau tidak ada tindakan cepat, kami tidak yakin bisa bertahan melalui masa-masa sulit ini.”