Reporter: Agung Ardyatmo, Reuters, Globalvoicesonline.org | Editor: Uji Agung Santosa
JOHANNESBURG. Demam sepakbola mulai mewabah. Para penggila bal-balan tak sabar menanti aksi para maestro sepakbola yang bakal berlaga dua pekan lagi. Di tengah hiruk pikuk itu, ada yang menarik, bagaimana efek ajang empat tahunan ini ke perekonomian Afrika Selatan (Afsel).
Hasil survei Reuters menunjukkan, selama pagelaran akbar itu berlangsung, perekonomian Afsel bisa tumbuh 0,1% sampai 0,7%. Piala Dunia juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi Afsel di kuartal II dan III masing-masing sebesar 4%, dan 3,9%, dengan pertumbuhan akhir tahun sebesar 3,1%.
Yang unik, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi justru tercatat di kuartal I 2010 yakni 4,6%. Penggalakkan proyek infrastruktur jelang Piala Dunia menjadi penyebab.
Kejadian ini sama persis saat Jerman menggelar Piala Dunia tahun 2006 silam. Ketika itu, proyek infrastruktur Piala Dunia amat marak.
Pemerintah Jerman melakukan hal tersebut agar Piala dunia berlangsung meriah, sehingga bisa mendatangkan turis dalam jumlah besar. Tentu saja ini berdampak bagus ke penjualan ritel dalam negeri Negeri Bavaria itu. "Namun setelah Piala Dunia usai, dampaknya tidak terlalu signifikan ke perekonomian Jerman," kata Stefan Muetze, ekonom lembaga independen Helaba, yang berbasis di Frankfurt.
Riset Grant Thornton bulan April mencatat, sekitar 373.000 turis diperkirakan akan menyambangi Afsel untuk menonton Piala Dunia. Jumlah ini lebih rendah dari perkiraan awal yang sebanyak 450.000 turis.
Tak heran, Ekonom NKC yang berbasis di Cape Town, Noelani King Conradie tak terlalu berharap Piala Dunia bisa mendongkrak perekonomian negaranya. Menurutnya, tren di awal-awal memang positif. "Tapi kita harus sadar Afsel belum bisa lepas dari krisis global. Ini masih ditambah dengan image Afsel yang terkenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi," tandas Conradie.