Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TEXAS. Platform pencarian kerja secara online yang berbasis di Amerika Serikat, Indeed, mengumumkan akan memangkas sekitar 2.200 pekerja atau 15% dari keseluruhan tenaga kerjanya.
Langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran yang dilakukan Indeed ini menjadikan perusahaan ini bergabung dengan sejumlah perusahaan Amerika Serikat lainnya yang melakukan rasionalisasi tenaga kerja mereka setelah perekrutan secara besar-besaran pada saat itu yang dipicu oleh pandemi.
Seperti dilansir Reuters pada Kamis (23/3), Chief Executive Officer Indeed Chris Hyams mengatakan bahwa lowongan pekerjaan di masa depan secara umum berada pada atau di bawah tingkat sebelum pandemi dan Indeed memiliki terlalu banyak pekerja saat ini.
Untuk diketahui, Meta Platform Inc dan Amazon.com Inc juga telah mengumumkan PHK putaran keduanya lantaran mereka ingin memangkas biaya operasional perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat telah memberhentikan pekerjanya secara masif.
Baca Juga: Bank Dunia: Biaya Pembangunan Kembali Ukraina Bisa Mencapai US$ 411 Miliar
Indeed juga melakukan PHK secara besar-besaran untuk menghemat pengeluaran perusahaan dan perusahaan menyatakan bahwa tidak perlu memiliki banyak pekerja. BCEO Indeed juga harus lapang dada menerima pemotongan gaji pokok sebesar 25%.
Kendati melakukan PHK besar-besaran, Indeed memberikan tunjangan pesangon dan bonus bagi pekerja yang terkena PHK. Indeed memberikan sejumlah bonus dari Januari hingga Maret, gaji reguler untuk bulan tersebut, cuti yang masih harus dibayar, dan akses ke layanan kesehatan mental.
Sebagai informasi, pendapatan Indeed dari teknologi sumber daya manusia akan menurun pada tahun fiskal 2023 dan 2023. Menurut Hyams, lowongan pekerjaan di Amerika Serikat kemungkinan akan turun ke tingkat seperti sebelum pandemi sebesar 7,5 juta atau bahkan lebih rendah lagi dalam dua hingga tiga tahun mendatang.