Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Perdana Menteri Thailand mengatakan pada hari Kamis perombakan kabinet akan dilakukan bulan depan setelah pengunduran diri anggota tim ekonominya, termasuk menteri keuangan.
“Kita harus merombak kabinet sehingga tidak ada celah. Itu harus dilakukan secepat mungkin ... paling lambat bulan depan, " kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan kepada wartawan dikutip rai Reuters.
Baca Juga: Kian panas, AS ajak ASEAN mengakui China telah melanggar hukum di Laut China Selatan
Sebagai catatan, ekonomi Thailand melambat tapi tidak masuk resesi. Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua Tahiland hanya sebesar 2,3%. Angka pertumbuhan ekonomi kuartal kedua ini merupakan level terendah pertumbuhan tahunan dalam hampir lima tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang melemah ini terjadi di tengah turunnya ekspor yang merupakan pendorong utama ekonomi Negeri Gajah Putih.
Kondisi ini diperburuk dengan nilai tukar baht yang menguat sehingga menyebabkan barang ekspor Thailand menjadi relatif lebih mahal. Nilai tukar baht menguat lebih dari 6,4% sejak awal tahun.
Baca Juga: Amerika Serikat akan membuka pintu bagi orang asing, tapi ada kendala ini
Uttama mengatakan, stimulus diharapkan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi 2019 di level 3%. Bulan lalu, pemerintah mengumumkan paket stimulus US$ 10 miliar yang termasuk dukungan bagi petani dan sektor pariwisata untuk meningkatkan aktivitas domestik.