Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Para pengunjuk rasa membakar kendaraan dan bangunan, melemparkan bom bensin ke kantor polisi dan kereta api. Mereka juga menjatuhkan puing-puing dari jembatan ke lalu lintas di bawah dan merusak pusat perbelanjaan dan kampus universitas.
Demonstran marah pada apa yang mereka lihat sebagai campur tangan China dalam kebebasan yang dijanjikan ke Hong Kong ketika koloni Inggris itu menyerahkan kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997.
Baca Juga: WNI yang menulis soal demonstrasi Hong Kong dideportasi, wamenlu angkat bicara
Beijing membantah ikut campur dan mengecam kerusuhan itu serta menyalahkan pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat dan bekas kekuasaan kolonial Inggris, karena ikut campur dalam urusan dalam negeri negara itu.
Ketua dan Presiden Kamar Dagang Amerika (AmCham) di Hong Kong secara terpisah ditolak masuk ke kota Makau yang dikuasai pemerintah China pada Sabtu (7/12) setelah ditahan oleh petugas imigrasi.
Hong Kong mulai menikmati ketenangan sejak pemilihan lokal pada 24 November 2019 yang memberikan kemenangan luar biasa bagi para kandidat pro-demokrasi.
Hampir 6.000 orang telah ditangkap dalam protes sejak Juni 2019, lebih dari 30% berusia antara 21 tahun dan 25 tahun.
Baca Juga: Hong Kong siap guyur stimulus HK$ 4 miliar untuk dongkrak ekonomi