Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Kobani memiliki arti khusus bagi para pejuang Kurdi, yang memerangi gerilyawan Negara Islam yang berusaha merebut kota tersebut pada 2014-2015 lalu dalam salah satu pertempuran sengit perang saudara Suriah.
Baca Juga: Pertimbangkan tempatkan pasukan bersama Kurdi, AS tak benar-benar pergi dari Suriah
Kesepakatan Selasa (22/10), yang memperluas kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS pekan lalu, menggarisbawahi pengaruh dominan Putin di Suriah. Dan, menyegel kembalinya pasukan sekutu Presiden Bashar al-Assad itu ke Timur Laut untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.
Di bawah kesepakatan itu, penjaga perbatasan Suriah akan dikerahkan di kawasan Timur Laut mulai Rabu siang waktu setempat. Enam hari kemudian, pasukan Rusia dan Turki bersama-sama akan mulai berpatroli di jalur 10 km di Timur Laut Suriah.
Perubahan-perubahan itu mencerminkan kecepatan perubahan di Suriah sejak Trump mengumumkan penarikan pasukan AS pada 6 Oktober lalu, sekaligus mengguncang keseimbangan militer di seperempat negara itu setelah lebih dari delapan tahun konflik.
Baca Juga: Erdogan: Turki akan memulai kembali operasi di Suriah jika Kurdi tidak mundur
Komandan milisi Kurdi belum menanggapi kesepakatan yang dicapai Turki dan Rusia di resor Laut Hitam Sochi tersebut, dan sejauh ini juga belum jelas bagaimana penarikan pasukan mereka di Timur Laut Suriah.