kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Powell: Tak ada alasan kenaikan upah dan lapangan kerja di AS tidak berlanjut


Kamis, 13 Februari 2020 / 05:50 WIB
Powell: Tak ada alasan kenaikan upah dan lapangan kerja di AS tidak berlanjut


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan kembali kepercayaannya pada prospek ekonomi Amerika Serikat, di tengah berbagai hambatan seperti ancaman virus corona dan ancaman dari ketidakseimbangan pendapatan dan utang federal yang naik.

"Tidak ada alasan mengapa situasi pengangguran yang rendah saat ini, kenaikan upah, penciptaan lapangan kerja yang tinggi, tidak dapat berlanjut," kata Powell kepada Komite Perbankan Senat di hari kedua kesaksian di Kongres seperti dikutip Reuters Kamis (13/2).

Baca Juga: Meski ekonomi AS baik-baik saja, Gubernur The Fed ingatkan risiko dari virus corona

Ekspansi ekonomi AS yang telah mencapai rekor tahun ke-11, upah saat ini tumbuh 3% secara tahunan, tingkat pengangguran 3,6% dan pertumbuhan pekerjaan lebih dari peningkatan tenaga kerja.

"Tidak apa-apa bahwa ekonomi ini tidak seimbang," kata Powell.

Pernyataannya menggarisbawahi pandangan bank sentral bahwa kisaran target suku bunga 1,5%-1,75% sudah tepat untuk menjaga ekspansi di jalurnya.

Namun ia juga mengatakan bahwa The Fed terus mencermati epidemi penyakit seperti virus corona di China.

"Kami berharap bahwa akan ada beberapa efek pada ekonomi AS, dan itu akan segera tercermin dalam data ekonomi.

Penghentian operasi pabrik di China dan pembatasan perjalanan guna menahan penyebaran virus corona ke seluruh dunia bisa berefek pada gangguan rantai pasok.

Ekspor AS ke China juga tertekan, seperti halnya pariwisata China ke AS. Dampak ke pertumbuhan ekonomi AS juga akan dirasakan lewat jalur pasar keuangan.

Powell juga mencatat sejumlah bidang di mana kinerja ekonomi gagal, termasuk ketidaksetaraan kekayaan dan pendapatan dan partisipasi angkatan kerja yang meski meningkat tetapi lebih rendah dari negara maju lainnya.

Kekhawatiran lainnya adalah tentang kenaikan utang AS.

Baca Juga: Wall Street stabil, investor masih mencermati risiko wabah virus corona

Menurut Powell, masalah terbesar anggaran Federal adalah belanja kesehatan yang menyumbang sekitar 17% dari PDB, lebih dari kebanyakan negara maju lainnya yang hanya sekitar 11% dari PDB.

Defisit federal tahun ini diperkirakan sekitar US$ 1 trliun.

Jika rasio utang terhadap PDB terus tumbuh dengan cepat, "Artinya 20 tahun dari sekarang, anak-anak kita akan membelanjakan pajaknya untuk membayar utang, bukan untuk hal-hal yang benar-benar mereka butuhkan." 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×