kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.750   24,00   0,14%
  • IDX 8.425   55,00   0,66%
  • KOMPAS100 1.168   8,59   0,74%
  • LQ45 850   6,35   0,75%
  • ISSI 295   1,57   0,53%
  • IDX30 446   2,65   0,60%
  • IDXHIDIV20 513   4,11   0,81%
  • IDX80 132   1,02   0,78%
  • IDXV30 137   0,67   0,49%
  • IDXQ30 142   1,21   0,86%

Prediksi 2035 Goldman Sachs: Saham AS Tak Lagi Jawara, Pasar Asia Diproyeksi Melejit


Senin, 17 November 2025 / 06:47 WIB
Prediksi 2035 Goldman Sachs: Saham AS Tak Lagi Jawara, Pasar Asia Diproyeksi Melejit
ILUSTRASI. Goldman Sachs merilis proyeksi pasar saham hingga tahun 2035. Isinya mungkin tidak terdengar menyenangkan bagi sebagian besar investor di AS. REUTERS/David Gray


Sumber: The Street | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Laba Perusahaan Masih Menguat

Prediksi ini muncul saat kinerja perusahaan AS masih sangat solid.

Dalam dua kuartal terakhir, mayoritas perusahaan di S&P 500 membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan analis — baik dari sisi laba maupun penjualan.

  • Q2: 82% mengalahkan estimasi laba, 79% mengalahkan estimasi pendapatan.
  • Q3: tren masih berlanjut dengan level yang hampir sama.
  • Bahkan dalam empat kuartal terakhir, pertumbuhan laba dua digit terus terjadi.
  • Sektor teknologi tetap jadi motor utama pertumbuhan.

Investor AS Mungkin Salah Fokus

Bagian paling menarik dari laporan Goldman: sumber return terbesar dalam 10 tahun ke depan bukan dari pasar AS.

Prediksi return tahunan:

  • S&P 500 (AS): +6,5%
  • Emerging Markets: +10,9%
  • Asia ex-Japan: +10,3%
  • Jepang: +8,2%

Tonton: Harga Perak Melejit Lampaui Emas, Goldman Sachs Wanti-wanti Risiko

Kawasan berkembang (terutama Asia) dinilai punya kombinasi ideal: pertumbuhan ekonomi lebih cepat, reformasi struktural, peningkatan dividen, dan perbaikan tata kelola.

Mata uang juga memainkan peran penting. Goldman melihat dolar AS saat ini 15% terlalu mahal dan berpotensi melemah bertahap selama dekade ke depan — kondisi yang biasanya menguntungkan pasar saham di luar AS.

China dan India disebut sebagai motor utama pertumbuhan laba di pasar berkembang, sementara Jepang dinilai sedang mengalami reformasi pasar modal yang memperkuat profitabilitas jangka panjang.

Kesimpulan

Goldman Sachs memperingatkan bahwa dekade berikutnya tidak akan sespektakuler 10 tahun terakhir bagi pasar saham AS. Pertumbuhan akan tetap ada, tetapi lebih moderat dan didorong terutama oleh fundamental bisnis, bukan ekspansi valuasi. Sementara itu, peluang terbesar justru muncul di luar Amerika — terutama di Asia dan pasar negara berkembang — yang diprediksi menawarkan return dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pasar AS. 

Selanjutnya: Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Menarik Dibaca: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi




TERBARU

[X]
×