kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Presiden Azerbaijan: Kami akan terus berjuang sampai Armenia hengkang dari tanah kami


Kamis, 01 Oktober 2020 / 07:06 WIB
Presiden Azerbaijan: Kami akan terus berjuang sampai Armenia hengkang dari tanah kami
ILUSTRASI. Militer Armenia bertempur dengan pasukan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh. Defence Ministry of Armenia/Handout via REUTERS


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - AZERBAIJAN. Presiden Azerbaijan berjanji untuk terus berjuang sampai pasukan Armenia meninggalkan wilayah sengketa. Hal itu diungkapkan Presiden pada hari keempat pertempuran sengit di wilayah tersebut.

"Kami hanya memiliki satu syarat: angkatan bersenjata Armenia harus tanpa syarat, sepenuhnya, dan segera meninggalkan tanah kami," kata Presiden Ilham Aliyev seperti yang dikutip BBC.

Sejak perang berlangsung, angka kematian yang dilaporkan sudah melebihi 100 orang. Dapat dikatakan, ini merupakan pertempuran terburuk selama bertahun-tahun di wilayah Nagorno-Karabakh. Meski secara resmi wilayah tersebut merupakan bagian dari Azerbaijan, namun wilayah itu diperintah oleh etnis Armenia.

BBC memberitakan, kedua negara bekas republik Soviet tersebut berperang pada 1988-1994 untuk memperebutkan wilayah tersebut. Meskipun Armenia mendukung republik yang dideklarasikan sendiri, namun tidak pernah secara resmi mengakuinya.

Baca Juga: Perang Armenia vs Azerbaijan, Azerbaijan klaim bunuh ribuan tentara Armenia

Hingga kini, belum jelas apa yang menyebabkan pertempuran terbaru yang merupakan pertempuran terberat sejak gencatan senjata tahun 1994. Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa kekuatan internasional dapat terseret ke dalam konflik tersebut.

Pada Rabu (30/9/2020), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dirinya sangat prihatin dengan pesan-pesan perang yang datang dari Turki, sekutu setia Azerbaijan.

Seperti yang diketahui, Turki menyatakan "sepenuhnya siap" untuk membantu Azerbaijan untuk memulihkan kantong wilayah itu.

Baca Juga: Turki: Kami bersama Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun medan pertempuran!

Sementara itu, masih menurut BBC, kementerian pertahanan Armenia merilis gambar jet SU-25 Armenia yang dikatakan telah ditembak jatuh oleh F-16 Turki pada hari Selasa. Turki telah menolak tuduhan itu sebagai "propaganda murahan" dan Azerbaijan mengatakan Armenia berbohong tentang penyebabnya.

Yang terjadi di lapangan

Puluhan tentara dan beberapa warga sipil tewas sejak pertempuran meletus hari Minggu lalu.

Kedua belah pihak menuduh pihak yang lain melakukan penembakan melintasi apa yang disebut Garis Kontrol, garis yang memisahkan pasukan di Nagorno-Karabakh.

Pada hari Rabu, Azerbaijan menerbitkan rekaman tentang apa yang dikatakannya sebagai penghancuran dua tank "musuh" dan mengatakan satu batalion Armenia telah melarikan diri dari daerah sekitar Tonashen.

Baca Juga: Perang makin sengit, Azerbaijan dan Armenia menolak damai!

Laporan Armenia mengatakan, tiga warga sipil tewas dalam serangan udara Azerbaijan di kota Martakert di Nagorno-Karabakh. Kantor berita negara Armenia, Armenpress, mengatakan tujuh warga sipil dan 80 personel militer telah tewas sejak pertempuran dimulai.

Sedangkan Jaksa Agung Azerbaijan mengumumkan pada hari Rabu bahwa 14 warga sipil telah tewas dan 46 luka-luka.

Selanjutnya: Makin panas, jet tempur F-16 Turki tembak jatuh Sukhoi Su-25 Armenia di Azerbaijan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×