kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden China Xi Jinping: Saatnya meruntuhkan tembok proteksionisme


Rabu, 06 November 2019 / 21:10 WIB
Presiden China Xi Jinping: Saatnya meruntuhkan tembok proteksionisme
ILUSTRASI. Chinese President Xi Jinping waves from a vehicle as he reviews the troops at a military parade marking the 70th founding anniversary of People's Republic of China, on its National Day in Beijing, China October 1, 2019.


Sumber: Xinhua | Editor: Noverius Laoli

China juga menyatakan telah lama menjadi negara yang menerima manfaat dari keterbukaan perdagangan. Sebagai kebijakan nasional yang mendasar, China menyatakan prinsip keterbukaan selama beberapa dekade terakhir telah membantu mengubah China menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan menjadi salah satu tujuan investasi terbesar.

Baca Juga: China menekan Trump menghapus lebih banyak tarif untuk kesepakatan fase satu

Pada CIIE pertama tahun lalu, China menyampaikan banyak janji. Sejak itu, China mengklaim telah menepati komitmennya, dengan menghilangkan keraguan bahwa China gagal memenuhi janjinya. 

Pada tahun lalu, China juga mengesahkan undang-undang investasi asing dan peraturan baru tentang optimalisasi lingkungan bisnis, mempersingkat daftar negatif untuk investasi asing dan meningkatkan pembukaan sektor manufaktur dan keuangan.

Selain itu, China juga berhasil meluncurkan dewan inovasi sci-tech gaya Nasdaq, memperluas zona perdagangan bebas di Shanghai, membuat enam zona perdagangan bebas dan meningkatkan rencana pengembangan terpadu untuk wilayah Delta Sungai Yangtze.

Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia

China juga mengurangi bea impor, memfasiltasi bea cukai dan mengembangkan perdagangan lintas batas. 

China juga menyatakan telah menunjukkan ketulusan dan tekad mendorong keterbukaan dengan melonggarkan akses ke pasar China yang sangat besar bagi masuknya bisnis asing.




TERBARU

[X]
×