Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Output industri Jepang mengalami penurunan 1,2% pada Agustus 2019. Penurunan tersebut melebihi perkiraan analis sebelumnya yang memproyeksi hanya akan ada koreksi 0,5%.
Perlambatan ini merupakan sinyal baru bahwa tekanan ekonomi dan sektor industri Jepang semakin meningkat akibat perang dagang AS dengan China. Padahal pada bulan sebelumnya, output industri Jepang masih naik sebesar 1,3%.
Baca Juga: Ekonomi kian tak pasti, tren merger dan akuisisi global melambat
Pelemahan output industri tersebut dipicu menurunnya produksi besi dan baja, peralatan produksi pabrik dan mobil. Namun, suku cadang elektronik dan bahan kimia masih mengalami pertumbuhan.
Produsen yang disurvei oleh Kementerian Perdagangan Jepang memperkirakan output industri pada September 2019 akan naik 1,9%, tetapi turun kembali sebesar 0,5% pada Oktober.
Data ini menjadi gambaran suram untuk ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor, menggarisbawahi tekanan yang meluas di sektor manufaktur dari melambatnya pertumbuhan global, meskipun aktivitas sektor jasa tetap kuat karena lebih sedikit berisiko dari kelemahan dalam perdagangan global.
Baca Juga: China: Pemisahan hubungan China-AS bisa menciptakan kekacauan
"Kurangnya pertumbuhan ekspor karena perlambatan ekonomi global berdampak besar. Pajak penjualan akan dinaikkan pada bulan Oktober mendatang sehingga perlambatan ekonomi kemungkinan akan menjadi lebih kuat," kata Takumi Tsunoda, ekonom senior di Shinkin Central Bank Research Institute dikutip Reuters, Senin (30/9).